Liputan6.com, Yogyakarta - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengundang jurnalis nasional untuk menguji all new Astra Daihatsu Ayla yang berlangsung pada 11-13 Mei 2023 di DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta).
Pemilihan kota Yogyakarta karena dinilai cukup mewakili kondisi area perkotaan yang dikombinasikan dengan jalanan kecil dipadukan dengan tanjakan yang menantang.
Baca Juga
PT ADM menyediakan 8 unit mobil Daihatsu Ayla varian 1.2 R CVT ADS atau varian tertinggi yang dibanderol Rp191,7 juta OTR DKI Jakarta. Sayangnya tidak tersedia unit test varian mesin 1.0 liter yang memiliki harga lebih terjangkau, yaitu mulai dari Rp135,8 juta.
Advertisement
Nuansa ruang kabin Daihatsu Ayla menyerupai mobil-mobil Daihatsu yang sudah mengadopsi platform DNGA (Daihatsu New Global Architecture).Â
Berstatus sebagai mobil LCGC, Daihatsu Ayla kini sudah dilengkapi dengan fitur-fitur yang cukup menggiurkan. Misalkan saja Push-Start Button, sistem hiburan yang sudah bisa terhubung dengan Android Auto atau Apple Carplay, Digital A/C, ABS, EBD, Vehicle Stability Control (VSC), dan Hill Start Assist (HSA).Â
Sementara itu panel instrumen mengadopsi perpaduan analog dengan layar MID digital. MID memperlihatkan informasi seputar odometer, trip meter, dan konsumsi bahan bakar. Lingkar kemudi terlihat polos tanpa ada tombol pengaturan apapun.Â
Interior Daihatsu Ayla bagi saya sudah cukup menyenangkan jika duduk di sebagai sopir atau kursi penumpang depan. Lain halnya dengan jok penumpang belakang, 'headrest' yang menyatu dengan jok bagi saya kurang nyaman. Pada posisi duduk normal, 'headrest' tersebut hanya sedikit menopang bagian leher. Â
Performa Daihatsu Ayla
Daihatsu Ayla varian 1.2 R CVT ADS dilengkapi dengan mesin 1.2L WA-VE DOHC Dual VVT-i yang menghasilkan tenaga 88 ps pada 6.000 rpm dan torsi puncak 113 Nm pada 4.500 rpm.Â
Tenaga dari mesin disalurkan ke roda depan melalui transmisi D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission), yang membuat akselerasi kendaraan lebih halus.
Uniknya, tuas transmisi All New Daihatsu Ayla tertera huruf P, D, S, dan B. Dimana P adalah Park atau posisi parkir, D merupakan Drive yang ditujukan untuk berkendara sehari-hari, S singkatan dari Slope untuk kondisi jalanan menanjak atau berkendara agresif, dan B berfungsi untuk Brake ketika melewati turunan terjal.
Posisi S memberikan sensasi yang sama seperti menggunakan mode Power seperti yang dimiliki Daihatsu Rocky. Saat diuji di jalanan, putaran mesin pun naik ketika memindahkan dari posisi D ke S. Putaran mesin yang awalnya sekitar 2.000 rpm pun naik menjadi 3.000 rpm sehingga memudahkan untuk menikmati output mesin dengan lebih cepat.
Sementara itu, posisi B sebaiknya digunakan saat menemui turunan yang terjal. Saat menggunakan mode B, mobil akan deselerasi dan memberikan sensasi engine brake layaknya mobil matic konvensional yang mengadopsi planetary gear di posisi L.Â
Advertisement
Berkeliling di Yogyakarta
Rute pengujian yang ditawarkan selama di Yogyakarta bisa dibilang cukup bervariasi, namun sayangnya tidak ada pengujian di jalan tol.Â
Pengetesan hari pertama dimulai dari Yogyakarta International Airport menuju daerah Kulon Progo. Setelah itu berlanjut ke Karang Pramuka yang berlokasi di Kaliurang. Selama perjalanan menuju destinasi ini, kondisi jalanan cukup mewakili daerah perkotaan dan juga tanjakan menuju dataran tinggi.
Transmisi CVT-nya cukup memanjakan pengemudi dan penumpang berkat karakter akselerasi yang halus pada kondisi lalu lintas stop and go. Melibas tanjakan pun tidak sulit dengan menggunakan transmisi mode S dan juga fitur HSA (Hill Start Assist) sangat membantu ketika harus berhenti di tanjakan.
Ground clearance setinggi 160 mm membuat pengemudi percaya diri melewati jalan rusak, meskipun mobil Daihatsu Ayla yang digunakan diisi oleh empat orang dewasa dengan estimasi berat 280 kg.
Pengetesan hari kedua fokus di kawasan perkotaan, mulai dari outlet Astra Daihatsu di Jalan Magelang, Pasar Beringharjo, Candi Plaosan, Candi Ratu Boko yang dan berakhir di Candi Prambanan. Trip meter menunjukkan angka 167,9 km untuk dua hari pengujian.
Konsumsi Bahan Bakar
Rata-rata konsumsi bensin di MID menunjukkan angka 11,8 km per liter. Sebuah hasil yang cukup menarik, mengingat gaya berkendara yang digunakan bukanlah eco driving.
Selain itu, kondisi macet-macetan libur akhir pekan pun sering dilewati dan kontur jalan menanjak menuju daerah wisata membuat angka konsumsi bahan bakarnya masih dalam batasan wajar. Terlebih lagi mobil mungil ini diisi oleh empat orang dewasa.Â
  Â
Â
Â
Advertisement