Liputan6.com, Jakarta - Demi mendukung langkah pemerintah terkait Net Zero Emission pada 2026, PT Pertamina (Persero), menegaskan komitmen mereka dalam mencapai program tersebut.
Dalam keterangan resminya, Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), menjelaskan bahwa sebagai perusahaan energi sudah menjadi kewajiban baginya untuk mendukung langkah pemerintah terkait NZE yang ingin dicapai pada 2060 mendatang.
Baca Juga
“Sebagai perusahaan energi, kita tentu mensupport pemerintah dalam pencapaian Net Zero Emission di tahun 2060, namun prioritas utama Pertamina juga tetap menjamin ketersediaan dan keamanan energi. Jadi energy security,” ujarnya.
Advertisement
Menurutnya, sesuai dengan target tersebut, ia melihat bahwa sampai dengan tahun 2060 mendatang, penggunaan minyak dan gas memang masih dibutuhkan, namun telah mengalami penurunan yang begitu signifikan.
“Karena mayoritas kebutuhan energi untuk transportasi dan industri masih dari energi fosil, maka kita akan tetap mensupport pemerintah untuk meningkatkan produksi migas, di mana minyak ditargetkan meningkat menjadi 1 juta barel per hari dan gas meningkat 12 BSCFD,” tambahnya.
Namun, lanjut Nicke, untuk mendukung upaya menuju NZE, Pertamina mengubah cara bisnis menjadi Green Operation. Hal ini dilakukan dengan menggunakan parameter ESG (Environment, Social, Governance).
Lebih lanjut, Nicke menjelaskan, dengan konsep ESG ini, ada tiga cakupan harus dilakukan untuk mengurangi karbon. Yang pertama, mengurangi penggunaan peralatan-peralatan yang sudah tidak efisien dengan melakukan peremajaan, agar lebih hemat bahan baku. Selanjutnya, energi gas buang yang selama ini terbuang ke udara dan menimbulkan polusi, kini diproses lagi menjadi energi.
Masih Andalkan Sigra, Daihatsu Jual 71 Ribu Unit Selama April 2023
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) melanjutkan tren positif penjualan kendaraannya di Indonesia. Daihatsu Sigra menjadi tulang punggung penjualan Daihatsu di pasar nasional.
Untuk diketahui, penjualan ritel otomotif secara nasional hingga April 2023 mencapai sekitar 339 ribu unit, atau naik 6,2 persen dibandingkan periode yang sama 2022 sebanyak 320 ribu unit.
Sementara pada periode yang sama, penjualan ritel Daihatsu catatkan lebih dari 71 ribu unit, atau naik sekitar 14,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekitar 62 ribu unit.
Dari capaian tersebut, kontribusi penjualan ritel Daihatsu terhadap market share ritel otomotif nasional sebesar 21,1 persen, atau naik sekitar 1,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Secara volume dan kontribusi model, penjualan ritel Daihatsu hingga April 2023 didominasi oleh tiga besar, seperti Daihatsu Sigra sebanyak 21.722 unit, atau berkontribusi sekitar 30,4 persen, disusul Gran Max PU (Pick Up) 15.204 unit atau kontribusi sebesar 21,2 persen, dan Terios 10.204 unit (14,3 persen).
Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), hingga April 2023 penjualan Daihatsu raih capaian positif dengan penjualan ritel sebanyak 71 ribu unit, ditambah kontribusi kenaikan market share sebesar 1,6 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 21,1 persen.
"Semoga capaian baik ini dapat terus berlangsung, dan pasar otomotif tahun ini dapat lebih baik dibanding tahun sebelumnya," ujar Hendrayadi dalam keterangan resmi, Jumat (19/5/2023).
Advertisement