Liputan6.com, Jakarta - Aprilia RS 660 terlahir berdasarkan DNA RSV4 yang sudah tak diragukan lagi performanya. Di Indonesia, motor sport ini dibanderol Rp630 juta on the road (OTR) Jakarta.
Dengan set harga yang ditawarkan itu, sport bike ini memiliki fitur yang sangat berlimpah, tentunya berguna ketika diajak ke habitat aslinya, yakni Sirkuit. Dan baru-baru ini, Oto.com mencobanya di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) baru-baru ini.
Dengan karakter tikungan, trek lurus, serta aspal Mandalika yang memesona, paket fitur Aprilia Performance Ride Control (APRC) dari RS 660 sukses membantu saya menaklukan sirkuit tersebut tanpa crash.
Advertisement
Nah, ragam teknologi berikut ini yang sangat terpakai ketika saya melahap belasan lap di sirkuit sepanjang 4,31 km tersebut.
Aprilia RS 660 dipersenjatai mesin 659 cc, 2-silinder, DOHC, 4 katup per silinder, pendingin cairan, dan pengabut injeksi. Tenaganya mencapai 100 hp pada 10.500 rpm dan torsi 67 Nm pada 8.500 rpm. Firing order-nya diracik di 270 derajat, lantas meski hanya 2 silinder namun suara mesin dan knalpotnya mirip-mirip dengan raungan enjin V4.
Mesinnya pun dilabeli oleh pabrikan sebagai Aprilia Forward-Facing Parallel Twin seperti yang digunakan pada Aprilia RSV4, maka tak heran bila enjin RS 660 disebut memakai mesin sisi depan dari kakaknya. Nah, karakter mesin dengan torsi badak ini dilengkapi dengan 5 riding mode, rinciannya 3 untuk jalan raya dan 2 untuk sirkuit.
Tentu saja saat Track Day kemarin, riding mode khusus sirkuit yang kami gunakan, dia adalah Race Mode dengan 2 riding mode tambahan. Hal yang paling berbeda ketika mengubah ke Race Mode adalah panel meter lebih berfokus pada tachometer, lap time, dan beragam informasi yang dibutuhkan ketika memacunya di sirkuit.
Race Mode hadir dengan pilihan riding mode Challenge, di sini seluruh setingan sudah bersifat fix dari pabrikan. Tapi beda hal ketika memilih riding mode Time Attack, kami bisa mengatur beragam fitur APRC agar sesuai dengan karakter sirkuit dan juga gaya berkendara.
Riding mode Time Attack memungkinkan saya mengatur sensitifitas fitur elektronik yang tersedia. Terdapat 3 tingkatan, semakin kecil angkanya semakin buas dan mengasyikan sport bike ini.
Sebagai informasi saja, untuk mode di jalan raya, RS 660 dibekali dengan mode Commute (paling cocok untuk city riding), mode Dynamic (menengah), dan Individual yang memungkinkan mengatur seluruh parameternya sesuai keinginan pengendara.
Aprilia RS 660 juga kedapatan teknologi Quick Shifter yang fungsinya bisa dioperasikan untuk perpindahan gigi atas dan bawah. Peranti ini sangat berguna ketika RS 660 dipacu di atas aspal Sirkuit Mandalika.
Karakter Quick Shifter-nya cukup halus, perpindahan gigi dapat dengan mudah dilakukan tanpa menekan tuas kopling dan menutup throttle. Dengan hadirnya peranti ini, waktu perpindahan gigi bisa diminimalisir di momen krusial seperti saat memasuki atau keluar tikungan, hingga berakselerasi di trek lurus.
Dengan bobot dimensi yang cukup ringan dikombinasi dengan output mesin yang cukup gahar, kehadiran Multimap Cornering ABS sangat membantu saya melahap beragam tikungan menantang di Sirkuit Mandalika.
Sistem ini mampu mengoptimalkan pengereman dan intervensi ABS melalui tikungan berkat algoritma khusus yang terus-menerus memantau berbagai parameter. Mulai dari akselerasi lateral, tekanan yang diterapkan pada tuas rem depan, kemiringan motor, sudut pitch dan yaw.
Selain itu juga berfungsi memodulasi aksi pengereman untuk mengoptimalkan rasio antara deselerasi dan stabilitas. Kecanggihan fitur ini berkat dukungan dari 6 axis IMU Electronics yang membaca seluruh pergerakan motor.
Menariknya fitur ABS pada kedua roda bisa diatur sesuai dengan preferensi pengendara. Jadi buat rider pemula yang ingin menjajal RS 660 di sirkuit bisa menentukan sesuai pilihannya masing-masing.
Â
Aprilia Engine Brake
Engine brake jadi salah satu hal krusial ketika motor digeber di sirkuit, ini berkaitan juga dengan kemampuan motor ketika diajak keluar atau masuk tikungan. Aprilia RS 660 sudah dibekali dengan fungsi engine brake elektronik 3 level.
Level pertama memiliki karakter engine brake yang tidak paling invasif. Tingkatan ke-2 memiliki level menengah dan level 3 punya karakter engine brake yang paling terasa. Efeknya bisa dirasakan pada putaran rpm mesin sedang dan tinggi.
Melengkapi itu, Aprilia RS 660 turut dibekali dengan komponen assist and slipper clutch. Fungsinya paling terasa ketika menjajal di sirkuit dengan kecepatan tinggi lalu down shift (penurunan gigi) secara cepat, efek torsi yang besar tidak menyebabkan ban belakang mengalami skid (mengunci) dan hilang traksi.
Bisa kami simpulkan bila paket fitur dari Aprilis RS 660 cukup menjual. Kelengkapannya bahkan nyaris mirip dengan super sport kelas mesin 1.000 cc. Bila dirinci lagi, motor ini memiliki 7 sistem elektronik APRC yang membantu pengendara dari segi performa hingga keamanan.
Ketujuh sistem itu adalah 3 level AEM (Aprilia Engine Map, 3 level AEB (Aprilia Engine Brake), 3 Level ABS, 8 level ATC (Aprilia Traction Control, AWC (Aprilia Wheelie Control, AQS (Aprilia Quick Shifter) up and down, dan ACC (Aprilia Cruise Control).
Di pembahasan selanjutnya kami akan menjabarkan secara lebih lengkap bagaimana rasa berkendara dari Aprilia RS 660 di Sirkuit Mandalika lewat artikel khusus test ride. Merinci secara detail handling, performa, dan juga keasyikan sport bike seharga Rp630 juta OTR Jakarta ini.
Sumber: Oto.com
Advertisement