Liputan6.com, Jakarta - Daihatsu Motor Co., Ltd telah mengumumkan melakukan kecurangan terkait uji tabrak samping untuk kendaraannya. Hal tersebut, mengakibatkan berhentinya penjualan Toyota Raize dan Daihatsu Rocky untuk pasar luar negeri.
Disitat dari laman resminya, Daihatsu menyatakan bahwa selama inspeksi pihaknya telah mengonfirmasi adanya ketidakberesan prosedural lain dan sertifikasi uji tabrak sisi tiang kendaraan listrik hibrida (HEV) untuk Raize dan Rocky.
"Kami sangat meminta maaf kepada pelanggan kami dan pemangku kepentingan lainnya karena menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang besar," tulis Daihatsu dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (1/6/2023).
Advertisement
Uji tabrak sisi tiang sejatinya harus dilakukan di sisi kiri dan kanan kendaraan. Kemudian, data pengujian harus diserahkan. Selama pengujian, sisi kursi penumpang diuji di hadapan saksi. Namun, pihak Daihatsu sendiri mengirimkan data sisi kiri untuk data kursi pengemudi sisi kanan dari pengujian internal.
"Kami saat ini sedang dalam proses mengonfirmasi tindakan kami selanjutnya dan akan melaporkannya," tulis Daihatsu kembali.
Daihatsu juga mengatakan, kelalaian prosedur di bidang keselamatan kendaraan tidak dapat diterima. perusahaan asal Jepang ini juga percaya, bahwa ketidakberesan ini terjadi akibat dari ketidakmampuan manajemen untuk hadir di garis depan, mengorbankan kepatuhan dan mendorong budaya perusahaan yang sehat.
Investigasi
Selain itu, perusahaan akan memulai dengan menghentikan dan menyelidiki secara menyeluruh latar belakang, lingkungan, dan penyebab sebenarnya yang menyebabkan penyimpang tersebut dilakukan.
Kemudian, Daihatsu akan bekerja untuk melakukan perbaikan, mencegah terulangnya ketidakberesan dalam uji tabrak, dan membersihkan nama perusahaan.
Advertisement