Sukses

Spesifikasi Mobil Listrik Mazda MX-30 yang Diminta untuk Diproduksi Lokal

Berbicara mobil listrik yang diminta untuk diproduksi lokal oleh pemerintah, yaitu Mazda MX-30 merupakan produk yang memang ditunjukan untuk pasar Eropa

Liputan6.com, Jakarta - Mazda dipastikan bakal berinvestasi di Indonesia pada 2024. Selain itu, pabrikan asal Jepang ini diminta oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian untuk juga bisa ikut terjun di bisnis kendaraan listrik tanah Air.

"Kami mengharapkan Mazda dapat mempertimbangkan produk Mazda MX-30 (EV) sebagai salah satu line-up yang diproduksi di Indonesia," tutur Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, beberapa waktu lalu.

Menanggapi pernyataan Agus, Managing Executive Officer Mazda Motor Corporation Hironoki Tanaka menyampaikan, saat ini Mazda tengah melakukan kunjungan kedua ke Indonesia. Diharapkan, dengan hasil kunjungan tersebut, perusahaan dapat segera menentukan model yang akan diproduksi pabrik barunya nanti.

Berbicara mobil listrik yang diminta untuk diproduksi lokal oleh pemerintah, yaitu Mazda MX-30 merupakan produk yang memang ditunjukan untuk pasar Eropa, yang semakin mengetatkan aturan emisi.

Mengusung teknologi elektrifikasi yang disebut e-Skyactiv1, Mazda menyematkan satu motor elektrik di roda depan. Spesifikasinya menghasilkan tenaga tertinggi 107 kW atau 144,9 PS, dengan torsi 264 Nm.

Unit penggerak ditenagai baterai lithium-ion 35,5 kWh yang diposisikan di lantai, guna memaksimalkan ruang. Sumber daya ini menurut hasil test WLTP dapat menjelajah sejauh 200 km. Tak beda seperti model-model elektrifikasi lain, tapi cukup mumpuni.

Walau begitu, memungkinkan pengisian baterai pakai konektor DC 50 kW, sehingga cuma butuh 30 sampai 40 menit untuk isi daya dari nol ke 80 persen. Versi lebih lamanya juga ada, memakai koneksi AC 6,6 kW.

2 dari 3 halaman

Pemerintah Indonesia Dorong Mazda dan Mitsubishi Fuso Ekspor ke Australia

Saat bertemu dengan Mazda Motor Corporation dan Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, tidak hanya membahas terkait investasi dan kendaraan listrik.

Dalam pertemuan di Jepang tersebut, disinggung juga terkait basis produksi dan perluasan ekspor bagi dua pabrikan Negeri Sakura ini.

"Kami ingin memastikan rencana produksi Mazda di Indonesia, sekaligus mendorong agar Mazda menjadikan Indonesia sebagai basis produksi di wilayah ASEAN dan Australia,” ujar Agus, beberapa waktu lalu.

Mazda memiliki pangsa pasar tinggi di Australia. Pada 2022, penjualan Mazda di Australia sebesar 95.718 unit, tertinggi kedua setelah Toyota.

Produk Mazda yang diterima di Australia di antaranya CX-5 (27.062 unit), BT-50 (12.937 unit), dan Mazda CX-3 (11.907 unit) yang sebagian besar diimpor dari Thailand.

Sementara itu, untuk Mitsubishi Fuso, Agus juga menyampaikan harapannya untuk apat meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri pada proses perakitan, menambah lini produk maupun jenis kendaraan yang diproduksi di Indonesia, serta menjajaki pasar ekspor terutama ke negara-negara ASEAN serta Australia. Terlebih, Australia saat ini tidak memiliki industri otomotif.

Penjualan Mitsubishi Fuso di Australia pada tahun 2021 sebesar 4.196 unit (1.452 unit medium duty dan 2.744 unit light duty) dan pada tahun 2022 sebesar 4.219 unit (1.318 unit medium duty dan 2.901 unit light duty) yang diimpor dari Jepang.

3 dari 3 halaman

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia