Liputan6.com, Jakarta - Untuk memberikan pengalaman yang lebih mengesankan kepada konsumen lewat mobil listrik yang mereka produksi, JLR (Jaguar Land Rover) telah melakukan kerjasama dengan perusahaan India yakni Agratas, sebagai pemasok baterai untuk mobil listrik mereka.
Kolaborasi keduanya ini dikarenakan dari pihak JLR ingin menghadirkan daya tempuh yang lebih jauh lagi, di mana mereka menargetkan dapat berpergian sejauh 724 kilometer dalam sekali pengecasan.
Baca Juga
Perusahaan Agratas ini juga bukanlah hal asing, di mana korporasi tersebut masih terafiliasi atau berada di bawah naungan induk perusahaan JLR, Tata.
Advertisement
Awalnya, baterai mobil listrik yang nantinya akan disematkan pada mobil listrik JLR akan diproduksi di Gujurat, India, setelah Tata menandatangani kesepakatan dengan negara pada awal Juni untuk membangun pabrik sel di sana dengan kapasitas awal sebesar 20 GWh.
"JLR memberi tahu investor perusahaan bahwa baterai dari Agratas akan memiliki kepadatan energi yang jauh lebih tinggi daripada yang ada di Jaguar I-Pace, yang merupajan satu-satunya EV perusahaan. Baterai baru akan menghasilkan 120 kWh dari kapasitas sel 342 liter, dibandingkan dengan 84 kWh dari 387 liter dalam paket I-Pace," jelas Thomas Muller, selaku JLR Head of Product Engineering.
Tidak hanya memiliki kapasitas yang besar, namun dengan baterai yang diproduksi oleh perusahaan India tersebut mereka juga menghadirkan fitur fast charging.
Adapun kerjasama keduanya nanti bakal dipisahkan, di mana Agratas akan bertanggung jawab terhadap desain dan produksi sel, sedangkan JLR akan mengawai jalannya desain dan produksi paket sel.
Sebagai salah satu model lanjutan yang akan mengisi segmen elektrifikasi tersebut, JLR, telah berencana untuk menghadirkan Ranger Rover Electric pada tahun depan, serta nantinya akan diikuti oleh beberapa model sedan lainnya pada 2025.
Jadi Basis Produksi, Toyota Indonesia Targetkan Ekspor Yaris Cross 22 Ribu Unit di Tahun Ini
Toyota Yaris Cross mulai diproduksi di pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat. Tidak hanya mulai dirakit secara lokal dan dipasarkan di dalam negeri, mobil baru ini juga resmi diekspor ke beberapa negara tujuan.
Dijelaskan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, investasi kendaraan elektrifikasi Yaris Cross mencapai Rp 2,5 triliun.
Selain itu, pihak kementerian juga mengharapkan bahwa model elektrifikasi produksi lokal kedua PTÂ TMMINÂ ini akan memperoleh kesuksesan sebagaimana Kijang Innova Zenix baik bagi konsumen domestik dan pasar ekspor.
"Produksi Yaris Cross merupakan bagian dari program Toyota Indonesia untuk mendukung program Pemerintah dalam mengurangi emisi dengan memberikan lebih banyak pilihan model elektrifikasi dan kendaraan hemat bahan bakar bagi beragam lapisan konsumen," jelas Agus, dalam sambutan seremoni produksi dan ekspor Toyota Yaris Cross, di Karawang, Jawa Barat, Selasa (12/6/2023).
Produksi Toyota Yaris Cross sendiri, memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu basis produksi dan ekspor kendaraan Toyota di Asia Pasifik bahkan di era elektrifikasi, terutama karena Indonesia dipercaya sebagai negara pertama yang melakukan produksi lokal model ini setelah Kijang Innova Zenix.
Baterai listrik Yaris Cross juga dirakit lokal oleh Toyota Indonesia di pabrik Karawang 2. Sedangkan mesin diproduksi di pabrik Karawang 3.
Produksi Yaris Cross juga menjadi bukti tingkat kedalaman industri manufaktur otomotif nasional ke level industri komponen lokal yang lebih dominan.
Advertisement