Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Industri Jepang akan memberikan subsidi sekitar 120 miliar yen atau setara Rp 12,6 triliun untuk Toyota Motor Corporation (TMC). Insentif ini, dilakukan untuk memperluas produksi baterai kendaraan listrik jenama asal Negeri Sakura tersebut.
Disitat dari Nikkei Asia, Senin (19/6/2023), fasilitas ini diberikan dalam upaya untuk meningaktkan produksi domestik dan mengekang risiko rantai pasokan.
Baca Juga
Sementara itu, Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang telah menetapkan baterai penyimpanan sebagai hal yang sangat penting untuk keamanan ekonomi Jepang, dan telah mengamankan 330 miliar yen dalam anggaran tambahan tahun fiskal 2022 untuk mendukung sektor tersebut.
Advertisement
bantuan tersebut, datang juga karena Amerika Serikat, Cina dan negara lain mendukung produksi baterai di negaranya.
Perusahaan Jepang sendiri memegang kurang dari 10 persen saham dalam penggunaan baterai otomotif, dipimpin oleh pemasok Tesla, Panasonic, dan Cina juga menguasai lebih dari setengah pasar baterai dunia.
Tokyo melihat peningkatan pasokan baterai domestik sebagai prioritas utama di tengah pergeseran industri otomotif menuju kendaraan listrik. Sekitar 330 miliar yen dalam investasi Toyota, akan digunakan untuk memperluas produksi di Prime Planet Energy & Solutions, perusahaan baterai patungan dengan Panasonic.
Selain itu, subsidi juga akan digunakan untuk investasi dalam pengembangan dan produksi massal baterai lithium besi fosfat bipolar.
Mobil Sport GR Listrik Toyota Bakal Dibekali Transmisi Manual
Mimpi Toyota untuk menghadirkan mobil sport listrik dengan transmisi manual sebentar lagi akan terwujud. Hal ini diungkapkan langsung oleh petingginya, Akio Toyoda.
Langkah ini sejatinya telah mereka tampilkan pada 2021, di mana saat itu mereka menampilkan prototipe mobil listrik Lexus yang telah dipersenjatai dengan transmisi manual.
Dikutip dari Carscoops, Akio Toyoda sendiri telah mengumumkan bahwa saat ini Gazoo Racing telah mengembangkan model GR electric yang dibekali transmisi manual dan ia sendiri yang akan mengendarai prototipe tersebut.
"Perbedaan terbesar dari BEV lain yang sedang kami kembangkan adalah ketika Anda berada di dalam GR BEV, Anda benar-benar dapat mendengar suara mesin, bahkan Anda tidak mencium bau bensin," jelas Akio Toyoda, dikutip dari laman tersebut.
Tentunya, dengan teknologi yang nanti bakal ia sematkan, akan membuat pengemudinya menjadi terkesima. Pasalnya, teknologi transmisi manual serta mobil listrik memang sesuatu yang belum bisa disatukan untuk saat ini.
"Ada juga transmisi manual dan juga kopling. Jika Anda memasukkan seseorang ke dalam mobil dan meminta mereka untuk mengemudikan dan menebak powertrainnya, mereka mungkin tidak dapat memberitahu Anda mobil apakah ini," tambahnya.
Meski demikian, saat ini belum ada informasi terkait mobil listrik mana yang akan mereka pasangkan transmisi manual. Dalam informasinya, mobil listrik tersebut akan berbentuk seperti layaknya EV pada umumnya.
Hal itu membuat spekulasi di mana banyak pihak melihat model yang paling memungkinkan adalah model GR Corolla dan bZ4X yang dihadirkan dalam model GR.
Advertisement