Liputan6.com, Jakarta - Tim Nakoela dan Arjuna dari Universitas Indonesia (UI) siap mengikuti lomba Shell Eco-Marathon di Sirkuit Mandalika, Lombok, pada 4 hingga 9 Juli 2023. Dalam kompetisi adu irit ini, mobil karya para mahasiswa ini didukung dengan penggunaan ban IRC.
Lomba Shell Eco-marathon adalah lomba bergengsi yang diikuti oleh beberapa universitas di Indonesia, Malaysia, Singapura, China, Thailand dan lain-lain.
Ban IRC telah mendukung team Nakoela dan team Arjuna sejak 6 tahun lalu, di mana team ini meraih Juara 1 Lomba Shell Eco-marathon untuk kelas Urban Listrik dan Prototype Gasoline tahun lalu di Sirkuit Mandalika Lombok.
Advertisement
“Team Nakoela & team Arjuna sangat senang dan banyak dibantu melakukan riset oleh team IRC dan kami juga ikut mendukung penuh campaign pengurangan sampah plastik” ujar Ariza perwakilan dari team, disitat dari keterangan resmi, Rabu (21/6/2023).
Selain itu, ban IRC yang ikut mendukung karya para anak bangsa ini, juga sekaligus mengkampanyekan 'Peduli Bumi, Kurangi Plastik' sebagai bentuk dukungan pengurangan sampah plastik di Indonesia.
“Kegiatan ini sejalan dengan semangat pelestarian lingkungan hidup oleh ban IRC dan ban Zeneos yang semuanya tanpa pembungkus plastik" ujar Dodiyanto perwakilan dari PT. Gajah Tunggal Tbk selaku produsen ban IRC dan ban Zeneos.
Mahasiswa USU Bikin Mobil Rakitan Pakai Mesin Jupiter Z1 untuk Lomba Internasional
Para mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, menggunakan mesin motor bebek Yamaha Jupiter Z1 untuk bertarung di kelas internal combustion engine Shell Eco-marathon Asia-Pacific and Middle East 2023. Ajang tersebut merupakan sebuah kompetisi internasional, yang mewadahi mahasiswa untuk merancang dan mengembangkan kendaraan hemat energi.
Tim Horas USU menggunakan mesin sepeda motor Jupiter Z1 untuk dijadikan mesin penggerak mobil urban concept single seat, yang dirakit guna mengikuti kontes tingkat Asia dan Timur Tengah itu yang akan digelar di sirkuit Mandalika, pada Juli 2023 mendatang.
Christofer David, mahasiswa fakultas teknik jurusan teknik mesin USU, sekaligus manager tim Horas USU menyebutkan dalam perlombaan itu, jarak dan waktu maksimal yang ditempuh oleh mobil rakitan masing-masing tim telah ditentukan oleh panitia, serta telah disediakan juga jumlah bahan bakar yang sama buat setiap tim.
"Pemenang dinilai berdasarkan konsumsi bahan bakar paling sedikit. Jika tidak mencapai jarak maksimal atau melebihi waktu maksimal, maka terhitung diskualifikasi," ujarnya.
Pemilihan mesin Jupiter Z1, disebutkan karena performa dan juga irit bahan bakar, sesuai untuk lomba yang akan diikuti.
"Kami akan mengubah bentuk komponen-komponen mesin Yamaha Jupiter Z1 seperti setting ECU, pengaturan kompresi, dan lainnya sehingga bekerja maksimal sebagai penggerak mobil urban concept single seat yang kami rancang," pungkasnya.
Advertisement