Sukses

Meluncur Sebentar Lagi, Mesin Toyota dan Honda Aman Pakai BBM Etanol?

PT Pertamina (Persero) berencana meluncurkan bahan bakar baru pada bulan ini. Produk yang merupakan hasil campuran bioetanol ini, akan disebut Pertamax Green 95

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berencana meluncurkan bahan bakar baru pada bulan ini. Produk yang merupakan hasil campuran bioetanol ini, akan disebut Pertamax Green 95.

Bahan ini, dibuat menggunakan campuran Pertamax dengan Bioetanol sebesar 5 persen (E5). Bioetanol sendiri, adalah etanol atau senyawa alkohol yang berasal dari tumbuhan, dalam hal ini Pertamina menggunakan tebu.

Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengungkap sudah ada 15 SPBU Pertamina yang siap menyediakan Pertamax Green 95 di wilayah Surabaya. Namun, saat ini masih dalam proses administrasi.

"Etanol saat ini kita menyiapkan ada 15 SPBU di Surabaya. Karena sumber bioetanolnya dari Mojokerto. Sekarang ada 15 SPBU yang siap dan sekarang tinggal tunggu administrasi niaga," jelasnya, beberapa waktu lalu.

Dengan bakal diluncurkan Pertamax Green 95 ini, apakah mobil yang banyak beredar di Indonesia aman menggunakannya, seperti Toyota dan Honda?

Dijelaskan Bob Azam, Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufactur Indonesia (TMMIN), secara garis besar penggunaan bioetanol sejatinya tidak masalah terhadap mobil Toyota. Namun, memang perlu dikaji lebih dahulu, bagaimana bahan bakar yang akan digunakan.

Bob juga mengatakan, bahkan secara global, mesin Toyota sudah mencapai E10 atau campuran 10 persen etanol terbarukan.

"Secara global E5 itu bisa, tidak ada (penyesuaian), cuma gini ada dua engine-nya dan bahan bakarnya. Kalau engine-nya tidak ada masalah, tapi bahan bakarnya bagaimana, kalau biosolar dilakukan ujicoba, B10, B20," jelas Bob beberapa waktu lalu.

2 dari 2 halaman

Honda

Sementara itu, Yusak Billy, Sales & Marketing and Aftersales Director Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan, mesin Honda yang dipasarkan di Tanah Air tidak spesifik dirancang untuk menggunakan bahan bakar dengan campuran etanol ini.

"Saat ini, mesin Honda yang dipasarkan di sini memang tidak dirancang spesifik untuk bioetanol," ujar Billy, saat ditemui di Universitas Indonesia (UI) beberapa waktu lalu.

Billy juga menjelaskan, saat ini pihaknya belum berencana untuk menghadirkan mobil dengan mesin yang bisa menggunakan bahan bakar etanol. Namun, pria ramah ini mengatakan, pihaknya berkomitmen mengembangkan mobil rendah emisi sambil mempersiapkan transisi ke mobil listrik murni alias baterai.

"Arahan Honda saat ini, adalah membuat mesin bensin yang lebih hemat bahan bakar dan rendah emisi karbon, sambil transisi menuju elektrifikasi," pungkasnya.