Sukses

Merek Mobil Citroen Asal Prancis Sapa Warga Kota Bandung

Melalui PT Indomobil Wahana Trada, Citroen Indonesia mulai melebarkan jaringannya di Kota Bandung. Kehadiran Citroen di Kota Kembang ditandai dengan pameran yang menampilkan The New Citroen C3, The New Citroen C5 Air Cross, dan Citroen AMI Buggy. Pameran yang berlangsung Trans Mall Studio Bandung berlangsung pada 10 Juli hingga 16 Juli 2023.

Liputan6.com, Bandung - Melalui PT Indomobil Wahana Trada, Citroen Indonesia mulai melebarkan jaringannya di Kota Bandung. Kehadiran Citroen di Kota Kembang ditandai dengan pameran yang menampilkan The New Citroen C3, The New Citroen C5 Air Cross, dan Citroen AMI Buggy. Pameran yang berlangsung Trans Mall Studio Bandung berlangsung pada 10 Juli hingga 16 Juli 2023.

“Peluncuran rangkaian produk awal Citroen Indonesia akhir tahun lalu, serta partisipasi kami baru-baru ini di beberapa pameran otomotif besar mendapat tanggapan positif dari masyarakat Indonesia. Hal ini yang membuat kami termotivasi untuk mengembangkan jaringan Citroen ke berbagai daerah di Indonesia," ungkap Tan Kim Piauw, Advisory Board, PT Indomobil Wahana Trada.

Setelah Bandung, Tan Kim Piauw mengaku akan memperluas jaringan penjualan dengan membuka 12 outlet baru secara nasional hingga akhir tahun 2023. Selanjutnya Tan Kim Piauw menambahkan bahwa Citroën Indonesia telah mempersiapkan berbagai pilihan model yang fokus pada kenyamanan pelanggan.

Citroen berani tampil beda. Kami telah mempersiapkan berbagai pilihan mobilitas dengan fokus kepada kenyamanan masyarakat pengguna saat mereka beraktivitas,” lanjut Tan Kim Piauw.

 

2 dari 2 halaman

Tantangan Citroen dalam Menggempur Pasar Otomotif Indonesia yang Didominasi Merek Jepang

Citroen kembali meramaikan pasar otomotif Indonesia sejak akhir tahun lalu dengan menawarkan tiga (3) model sekaligus, yakni C3, C5 Aircross, dan e-C4. Di Indonesia, seluruh kendali niaga dan distribusi mobil asal Prancis ini dipegang oleh PT Indomobil Wahana Trada  

Advisory Board Indomobil Group Tan Kim Piauw menjelaskan, Citroen di bawah naungan Indomobil coba memberikan sesuatu yang berbeda. Mereka bukan cuma memastikan komitmen untuk berjualan, namun juga menyediakan segala ekosistem pendukungnya yakni layanan purna jual yang terintegrasi.

Salah satu misi yang ingin dicapai oleh Tan adalah menghapus stigma Citroen terdahulu atau saat dipegang oleh perusahaan lain. Di samping itu, dirinya juga ingin membuktikan bila mobil Eropa bisa bersaing dengan mobil Jepang dari segi harga dan kualitas.

"Tantangan di Indonesia memang pasarnya cukup kuat dikuasai oleh mobil dari Jepang. Jadi mobil non Jepang kini memang bisa diterima oleh masyarakat Indonesia dan saya lihat ada kecenderungan cukup terbuka dengan non Jepang," kata Tan di Jakarta, belum lama ini.

Merek Jepang sentris, menurutnya ditengarai oleh harga jual kembali yang relatif terjaga. Namun Tan mengamati kini merek mobil non Jepang atau Eropa juga bisa diterima dengan baik oleh konsumen, utamanya mereka yang ingin merasakan kenyamanan.

"Dulu konsumen tahunya mobil Jepang karena harga jual tinggi. Namun generasi yang membeli mobil Citroen saat ini mereka tidak memikirkan harga jual lagi, mereka ingin menikmati dan memahami mobil yang mereka beli. Sekarang saya lihat dengan masuknya merek mobil baru non Jepang bisa diterima bagus," pungkasnya.

Langkah yang ingin dipertajam oleh Citroen Indomobil adalah memperbanyak kendaraan test drive. Tan menyebut apabila konsumen langsung mengendarai sendiri akan bisa merasakan perbedaan dengan merek mobil lain.

"Ini adalah brand baru, buat masyarakat Indonesia sebuah produk dan merek baru mereka selalu melihat dan mencoba. Maka dari itu konsep kami dalam mengembangkan Citroen akan memperbanyak kendaraan test drive agar konsumen bisa mencoba bahwa mobil ini seperti apa," katanya.

Komitmen Citroen di Indonesia juga akan dibuktikan lewat peluncuran ragam model baru yang disesuaikan dengan minat dan pasar domestik. Rencananya, pada tahun depan mereka bakal merilis deretan mobil baru termasuk kendaraan listrik dengan harga terjangkau.

Video Terkini