Liputan6.com, Jakarta - Mengendarai motor bersama anak bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu sekaligus membangun hubungan anak dengan orang tua. Anak dan orang tua bisa sama-sama menikmati pemandangan menarik sepanjang perjalanan serta menciptakan momen indah.
Menggunakan sepeda motor memang memberikan kebebasan dan kemudahan untuk menjelajahi berbagai jenis jalan yang tak terjangkau oleh mobil. Namun, sebagai orang tua tetap mengutamakan keselamatan anak ketika dibonceng.
Baca Juga
"Mengajak anak berkendara di sore hari atau pun pagi jadi pemandangan umum biasanya banyak dilakukan masyarakat di pemukiman. Sayangnya banyak keteledoran dilakukan," buka Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion main dealer sepeda motor Honda Jakarta Tangerang, PT Wahana Makmur Sejati (WMS).
Advertisement
Agus memaparkan beberapa keteledoran yang sering dijumpai saat membonceng anak. Misalnya, mengabaikan penggunaan alat keselamatan vital yaitu helm dengan alasan hanya berjalan jalan dekat.
Hal lain yang kerap disepelekan adalah tidak memperhatikan saat membonceng anak seperti di didepan tanpa perlindungan helm dan pakaian yang aman.
Mengabaikan kemampuan anak beradaptasi saat dibonceng karena masih terlalu kecil atau mengantuk. Selain berjalan dekat sering juga ditemui pengendara yang membawa anak dengan rute perjalanan yang jauh seperti musim mudik lebaran.
Yang kerap ditemui adalah membonceng lebih dari satu anak, padahal hal ini tidak dibenarnya dan berisiko.
Kemampuan Siap DiboncengÂ
Â
Menurut Agus, mengabaikan beberapa kondisi diatas sangat rentan mengundang petaka khususnya bagi anak. “Bijaksana dan selalu cari aman ketika memutuskan mengajak anak dengan motor," imbuh Agus.
Alasan di atas, Agus menjelaskan lebih lanjut bahwa memahami kemampuan anak untuk siap di bonceng adalah syarat utama sebelum memutuskan berkendara dengan anak.
Tidak peduli seberapa dekat, kondisi tidak menentu pemicu celaka wajib diantisipasi dengan perlengkapan aman berkendara. Pastikan anak tidak mengantuk saat dijalan dan usahakan anak yang dibonceng minimal telah mampu duduk dibelakang pengendara dengan baik.
"Dua hal, selain jaga keselamatan diri anak, sikap peduli pengendara nantinya akan menjadi satu pelajaran dan pengalaman bagi anak kelak saat menjadi pengendara terkait standar berkendara aman. Tetap cari aman di jalanan," tukasnya
Â
Advertisement
Sesuaikan Kecepatan dan Perhatikan Lingkungan Sekitar
Selama perjalanan, pastikan mengendarai motor dengan kecepatan yang aman sesuai dengan kondisi jalan. Perhatikan rute perjalanan yang dipilih dan pastikan itu aman dan sesuai untuk pengalaman bersama anak. Hindari jalan raya yang sibuk dan tempat-tempat dengan lalu lintas berat.
Jaga konsentrasi selama perjalanan dan perhatikan lingkungan sekitar. Selalu beri tahu anak Anda untuk tetap tenang dan tidak mengganggu Anda selama mengemudi. Jangan menggunakan ponsel atau teralihkan perhatian oleh hal-hal lain yang dapat mengganggu fokus Anda.
Selama perjalanan, penting untuk tetap berkomunikasi dengan anak Anda. Beri tahu mereka tentang perubahan dalam perjalanan atau hal-hal yang harus mereka perhatikan. Jelaskan aturan dan tindakan yang harus mereka lakukan saat berada di jalan. Pastikan mereka mengerti pentingnya keselamatan dan perilaku yang baik saat naik motor.
Sumber: Otosia.com
Penulis: Nazarudin Ray