Liputan6.com, Jakarta - Para pembeli mobil bekas, kerap kali merasa dirugikan dengan kondisi unit yang mereka beli. Untuk meminimalisir hal tersebut, layanan jual beli mobil bekas Caroline, berani memberikan layanan yang berkualitas serta menghadirkan garansi untuk setiap unit yang diniagakan.
Melalui keuntungan tersebut, tentunya akan memberikan worry free kepada setiap konsumen yang melakukan transaksi lewat layanan yang dihadirkan ini.
Baca Juga
Dalam penjelasannya, CEO PT Autopedia Sukses Lestari Tbk, Jany Candra, mengungkapkan pemberian garansi serta menjamin kualitas unit yang ditawarkan, akan memberikan keuntungan pada konsumen.
Advertisement
“Kami sangat memahami kekhawatiran dan risiko yang sering dihadapi pelanggan dalam membeli mobil bekas. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memberikan solusi dengan meluncurkan program Garansi 7G+. Melalui program ini, kami ingin memberikan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan kami,” ujar Jany Candra.
Adapun terkait jaminan dan garansi yang dihadirkan di setiap unit mobil tersebut, antara lain meliputi kondisi mesin, transmisi, AC, rem, kelistrikan, penggerak dan kemudi.
Tidak sebatas itu, jaminan lain yang juga diberikan adalah memastikan bahwa setiap mobil yang dijual ke pelanggan, terbebas dari beberapa masalah, di antaranya:
• Kecelakaan besar
• Kebanjiran
• Manipulasi odometer
• Dokumen kendaraan palsu
• Manipulasi nomor mesin dan nomor rangka kendaraan
Namun, jika dikemudian hari ditemukan adanya indikasi dari kejadian-kejadian tersebut maka penyedia layanan tersebut akan bertanggung jawab sepenuhnnya dengan memberikan garansi buyback sehingga pelanggan akan mendapatkan uangnya kembali secara penuh.
Selain telah melewati inspeksi mendalam, seluruh mobil yang dijual telah melewati proses servis berupa penggantian oli dan filter oli sehingga pelanggan tidak perlu repot untuk membawa mobil ke bengkel dan mengeluarkan biaya.
Siswa SMK di Lampung Dapat Pelatihan Konversi Motor Listrik
Akselerasi penggunaan kendaraan listrik oleh masyarakat terus digaungkan oleh pemerintah. Tidak hanya melalui kehadiran model baru, namun untuk produk konversi juga turut menjadi salah satu target untuk mendukung misi tersebut.
Baru-baru ini, sebanyak 23 siswa dari SMK dan 6 teknisi bengkel di Lampung, mendapat pelatihan terkait cara mengkonversi motor konvensional ke motor listrik.
Bertindak sebagai pendamping para siswa sekaligus guru SMK Negeri 3 Kotabumi, Lampung, Sulisno, secara gamblang mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung apa yang telah dilakukan oleh PLN dalam hal ini memberikan keilmuan terkait program konversi motor listrik.
“Kami berterima kasih kepada PLN, melalui program PLN Peduli yang melibatkan anak didik kami untuk berpartisipasi dalam rangka mendorong perkembangan ekosistem KBLBB. Melalui pelatihan ini, kami mendapatkan kesempatan untuk mendalami energi alternatif yang bisa dimanfaatkan,” ungkap Sulisno.
Pemateri dari Elder’s Garage Roni menyampaikan pentingnya SDM mumpuni untuk pengembangan motor listrik. Sebab, Roni optimistis motor listrik sebagai teknologi masa depan yang siap menggantikan kendaraan berbahan bakar fosil dalam waktu dekat.
“Mengkonversi motor konvensional menjadi motor listrik adalah inovasi yang menjanjikan guna kepraktisan di masa depan. Pelatihan ini adalah kesempatan emas bagi adik-adik SMK yang hadir, karena energi listrik merupakan energi alternatif yang akan menggantikan semua energi berbahan bakar fosil,” jelas Roni.
Advertisement