Sukses

Honda CBR1000RR-R Fireblade SP Dikabarkan Bersolek, Apa Saja yang Berubah?

Honda dikabarkan melakukan penyegaran pada CBR1000RR-R Fireblade SP. Demikian menurut laporan dari situs berita Jepang, WeBike dan Majalah Autoby.

Liputan6.com, Jakarta - Honda dikabarkan melakukan penyegaran pada CBR1000RR-R Fireblade SP. Demikian menurut laporan dari situs berita Jepang, WeBike dan Majalah Autoby.

Meski baru sebatas rumor, banyak komunitas Superbike di sana mempercayainya. Diharapkan model baru mendapat revisi signifikan untuk meraih supremasi, baik di ruang pamer maupun di trek. Bahkan penting bagi pabrikan agar superbike andalannya bisa lebih bertenaga.

Berkaca dari rumor yang beredar ini, Honda sepertinya ingin segera memperkenalkan Fireblade "edisi terakhir" sebelum regulasi emisi mulai diperketat. Diharapkan memasuki pasar di 2024 dan mulai dipamerkan di Japan Mobility Show pada Oktober 2023 atau EICMA di akhir tahun.

Seperti kita tahu, Honda CBR1000RR-R Fireblade SP generasi terbaru mulai dikenalkan ke publik pada 2020, bersamaan dengan penambahan “R” - untuk membedakannya dari model sebelumnya.

Meski memiliki desain clean-sheet dengan mesin 214 hp, sasis baru, dan aerodinamis yang dilengkapi winglet, ia tidak dapat memenuhi ekspektasi Honda. Bahkan bisa dikatakan tidak cukup berhasil untuk bersaing dengan Ducati Panigale V4 R, Yamaha R1M, dan Kawasaki ZX-10RR di WorldSBK.

Pabrikan merasa kesulitan, bahkan dengan Álvaro Bautista sebagai pembalap utama di tahun pertamanya. Untuk versi 2022, Honda memperkenalkan pembaruan substansial. Model produksi mendapat revisi di rasio kompresi, airbox, intake funnels dan port udara dalam upaya untuk membalikkan keadaan tersebut.

Ternyata hasil balapan di WSBK belum juga membaik. Sulit dipercaya, hingga saat ini Honda belum pernah memenangkan satu pun balapan di seri tersebut sejak 2016. Catatan terakhir ketika mendiang Nicky Hayden meraih kemenangan terakhir dalam karirnya di Race ke-2 di putaran World Superbike Malaysia di sirkuit Internasional Sepang.

Selama dekade ini, Ducati, Kawasaki, Yamaha, dan BMW silih berganti menempati puncak. Sementara Honda jarang berhasil naik ke podium. Pabrikan berlogo ‘sayap kepak’ mengalami kemerosotan yang tidak seperti biasanya.

Tenaga yang dihasilkan CBR1000RR-R Fireblade SP bukan akar masalahnya. Dari rumor yang beredar, pabrikan fokus terhadap visual dan aerodinamis. Kabarnya model anyar akan mendapat winglet depan yang jauh lebih besar dibanding kompetitor.

Winglet samping berlapis-lapis CBR1000RR-R saat ini, dengan tiga profil sayap gemuk di dalam saluran tertutup di kedua sisi fairing belum bisa menunjukkan hasil sempurna. Ia belum bisa bersaing dengan dominasi Ducati dengan winglet bergaya biplan milik Panigale V4 R.

Di Jepang, majalah AutoBy memberi gambaran mengenai CBR1000RR-R generasi berikutnya. Terlihat memiliki sayap lebih besar, bodywork ekor yang direvisi, dan knalpot baru.

 

 

2 dari 2 halaman

Tambah Winglet

Desainnya bisa dibilang tidak jauh dari CBR1000RR-R dengan penambahan winglet aftermarket yang lebih panjang rancangan Puig Hi-Tech Parts.

Perusahaan aftermarket itu memang memiliki kemitraan teknis dengan HRC dan tim MotoGP Repsol Honda. Menurutnya, Winglet yang diperpanjang menawarkan downforce sekitar 17 pon di as roda depan pada kecepatan 186 mph (300 km/jam).

Sejak tahun 2019 Honda memang memiliki ide untuk membuat winglet aktif yang dapat disesuaikan. Menggunakan bilah yang diperpanjang atau ditarik kembali secara otomatis melalui motor servo dan kabel Bowden, tergantung pada apakah downforce diperlukan atau tidak.

Gagasan itu jelas tidak diadopsi dan pabrikan hanya mengandalkan winglet yang sempit, tertutup, dan multi-bilah. Walau aerodinamika aktif dilarang di dalam regulasi MotoGP, tapi di WSBK secara khusus mengizinkannya.

Dengan catatan itu termasuk komponen suku cadang standar yang diterapkan kepada model jalan raya. Sejauh ini, belum ada pabrikan yang mengambil jalan itu.

Desas-desus Jepang saat ini mengisyaratkan bahwa Honda tidak meninjau kembali ide aero aktif, tetapi hanya memperkenalkan winglet yang jauh lebih besar untuk meningkatkan downforce.

Desain model massal sangat penting di sini, seperti yang dikatakan oleh peraturan WSBK. Sayap dan alat bantu aerodinamis lainnya hanya akan dianggap sah jika awalnya dipasang pada mesin spesifikasi jalan yang di homologasi di seluruh Eropa, Asia, dan Amerika Utara.

Untuk penggunaan balapan, sayap harus mengikuti dimensi, profil, dan posisi bentuk homolog dengan tepat (+/- 1 mm). Sayap yang lebih besar untuk streetbike adalah satu-satunya cara untuk membuat perubahan yang sama pada pembalap WSBK, sehingga pembaruan aerodinamis yang dikabarkan untuk Fireblade 2024 adalah langkah logis. Itupun jika Honda tidak mau menghabiskan satu tahun lagi mendekam di belakang para pesaingnya.

Sumber: Oto.com