Sukses

Makin Canggih, Baterai Mobil Listrik Tesla Bisa Diisi dengan Tenaga Surya

Pengguna mobil listrik Tesla yang memiliki sistem pembangkit listrik tenaga surya dan alat penyimpanan energi dari Tesla, Powerwall, dapat mengaktifkan fitur charge on solar melalui ponsel dengan aplikasi Tesla

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi yang dilakukan oleh Tesla semakin maju. Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat ini, bahkan menghadirkan fitur baru bernama charge on solar yang memungkinkan mengisi daya listrik menggunakan tenaga surya atau matahari.

Disitat dari Tech Crunch, Jumat (21/7/2023), pengguna Tesla yang memiliki sistem pembangkit listrik tenaga surya dan alat penyimpanan energi dari Tesla, Powerwall, dapat mengaktifkan fitur charge on solar melalui ponsel dengan aplikasi Tesla.

Melalui fitur ini, pengguna dapat mengatur batas pengisian sesuai dengan kebutuhan.

Fitur yang sudah awalnya diperkenalkan pada Mei 2023 ini, dengan nama drive on sunshine ini, sebelumnya hanya bisa diakses oleh pengguna mobil listrik Tesla dengan tahun produksi 2021, dan setelahnya yang juga dilengkapi sistem Powerwall.

Sebagai informasi, pengembangan mobil bertenaga surya ini, sudah dilakukan sejak 1950-an yang dimulai oleh General Motors yang membuat Sunmobile, model modifikasi dari Corvette yang dikabarkan mampu menangkap energi surya untuk bergerak di panggung saat Chicago Auto Show.

Sejak saat itu pabrikan mobil lain seperti Lightyear, Fisker, Karma, Toyota, bahkan Tesla mulai mengembangkan mobil bertenaga surya.

2 dari 2 halaman

Indonesia Diprediksi Kuasai Penjualan Mobil Listrik ASEAN pada 2040

Thailand dan Indonesia menjadi dua negara Asia Tenggara yang bakal bersaing di segmen kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Meskipun saat ini Negeri gajah Putih masih menguasai pasar, dengan Indonesia berada di peringkat kedua.  Demikian menurut penelitian BloombergNEF yang disitat Senin (10/7/2023).

Keberhasilan Thailand di industri EV ASEAN, didukung dengan pemberian insentif yang lebih menarik dibanding di Indonesia. Pemotongan pajak dan pemberian subsidi, mendorong konsumsi dan produksi lokal meningkat di Thailand.

Berdasarkan laporan Bangkok Post, saat ini Thailand berada di atas Indonesia, dengan penjualan EV sebesar 51 ribu unit pada 2022, dan Indonesia hanya sekitar 10 ribu unit EV pada periode yang sama.

Kemudian, angka penjualan EV Thailand diprediksi akan mencapai 2,9 juta unit pada 2040.

"Thailand akan menjadi pemain besar di pasar EV, tetapi setelah tahun 2040, Indonesia akan memimpin di segmen mobil penumpang karena besarnya pasarnya," ujar Analis Senior Transportasi Asia-Pasifik BloombergNEF Allen Tom Abraham.

Sementara itu, disebutkan juga produksi EV akan membutuhkan investasi besar dalam rantai pasokan baterai.

Video Terkini