Liputan6.com, Jakarta - Indonesia sudah disalip oleh Malaysia untuk mendapatkan investasi Tesla. Meski demikian pemerintah Indonesia tak kendor untuk bisa mendapat investasi dari pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku akan bertemu sang pemilik merek, yaitu Elon Musk pada Agustus mendatang.
Baca Juga
Tujuannya, adalah untuk membahas keseriusan jenama asal Amerika Serikat tersebut, untuk mengucurkan dananya di Indonesia. Menko Luhut mengatakan, pertemuan akan dilakukan pada awal Agustus 2023.
Advertisement
"Saya mau ketemu Elon tanggal 2 bulan depan," ujar Menko Luhut, saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (24/7/2023).
Lanjut Luhut, tujuan pertemuannya itu untuk membahas finalisasi rencana investasi Tesla di Indonesia. Seperti diketahui, isu terkait investasi pabrikan Negeri Paman Sam ini di Indonesia, sudah tersiar beberapa waktu ke belakang.
Namun, Luhut sendiri belum bicara mengenai detail yang akan dibahas dengan Elon Musk nanti saat pertemuan keduanya berlangsung. "Ya ini mau kita finalkan," tegasnya.
Sementara itu, Luhut juga turut menanggapi kabar Tesla yang ingin berinvestasi di Malaysia beberapa waktu lalu. Menurut informasi yang didapatnya, belum ada realisasi dari rencana tersebut. "Belum ada Tesla (di Malaysia)," ujarnya.
Harga Mobil Listrik Tesla di Malaysia Lebih Murah Dibanding Indonesia
Pabrikan mobil listrik Tesla, telah resmi masuk pasar Malaysia. Bergerak cepat, jenama asal Amerika Serikat ini, langsung menjual Model Y di Negeri Jiran tersebut.
Disitat dari Paultan, terdapat tiga varian Tesla Model Y yang dijual di Malaysia, yaitu Standard Range RWD, Long Range AWD, dan Performance AWD.
Berbicara harga, ketiga varian Tesla Model Y ini di Malaysia dijual lebih murah ketimbang di Indonesia.
Secara detail, untuk Model Y Standard Range RWD dijual 199.000 Ringgit atau setara dengan Rp 653 juta.
Selanjutnya, Tesla Model Y Long Range AWD dijual 246.000 Ringgit atau setara dengan Rp 807,6 juta, dan terakhir varian termahal juga masih lebih murah dibanding di Indonesia, yaitu 288.000 Ringgit atau sekitar Rp 945,5 juta.
Jika dibandingkan di Indonesia, yang seluruh model Tesla masih didatangkan oleh salah satu importir umum (IU), seperti disitat dari situs resmi Prestige Cars, Tesla Model Y dijual Rp 1,8 miliar atau 3 kali lebih mahal dibandingkan yang dijual di Malaysia.
Perbedaan tersebut tentunya karena di Malaysia, Tesla masuk langsung sebagai agen pemegang merek (APM). Sedangkan untuk pasar Tanah Air, seperti yang sudah dijelaskan, dijual melalui IU.
Â
Advertisement