Sukses

Ribuan Pekerja Pabik Toyota di Tiongkok Dipecat, Dampak dari Elektrifikasi?

Tren elektrifikasi yang terjadi di industri otomotif terus berkembang untuk menghadirkan ragam mobil listrik kepada konsumen. Namun, di balik itu ada dampak negatif bagi para karyawan pabrik otomotif tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Tren elektrifikasi yang terjadi di industri otomotif terus berkembang untuk menghadirkan ragam mobil listrik kepada konsumen. Namun, di balik itu ada dampak negatif bagi para karyawan pabrik otomotif tersebut.

Seperti dilansir dari TopAuto, jenama raksasa Jepang, Toyota, telah memberhentikan sekitar 1.000 pekerja mereka yang bekerja di pusat perakitan mereka di Tiongkok.

Dalam laporannya, disebutkan bahwa hal ini menjadi dampak dari penyesuaian produksi di pasar yang tengah beralih dari kendaraan komersial ke kendaraan listrik.

Juru bicara Toyota, menjelaskan bahwa alasan terkait hal tersebut disebabkan oleh situasi produksi pada fasilitas tersebut. Sehingga, hal ini menjadi sebuah langkah yang diambil oleh perusahaan.

"Mengingat situasi produksi saat ini," jelas juru bicara Toyota, melansir laman tersebut.

Di lain sisi, dari peralihan tersebut justru membuat Toyota dan beberapa produsen lain lebih memilih untuk merangkul mitra lokal untuk memproduksi mobil listrik, seperti yang dilakukan oleh Tesla dan BYD.

Mengintip pengiriman mobil yang dilakukan Toyota menuju Tiongkok, dilaporkan bahwa angka yang mereka kumpulkan mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam satu dekade pada tahun 2022 lalu.

Presiden Toyota, Koji Sato, pada April 2023 lalu saat hadir di pameran otomotif Shanghai, menyebutkan bahwa pihaknya akan mempercepat pengembangan mobil listrik yang dapat disesuaikan dengan pasar Tiongkok.

Langkah pemotongan hubungan kerja yang dilakukan Toyota ini juga telah dilakukan oleh Mitsubishi pada awal bulan Juli, di mana produsen dengan logo tiga berlain ini telah menangguhkan operasi mereka di Tiongkok setelah bertahun-tahun mengalami penjualan yang lesu.

2 dari 3 halaman

RMA Indonesia Tawarkan Bunga Nol Persen untuk Dua Model Ford

Guna mendongkrak penjualan produk-produknya, RMA Indonesia menggelar program khusus dengan menggandeng Mandiri Tunas Finance. Program penjualan yang berlaku mulai Juli 2023 hingga September 2023 itu ditujukan untuk Ford Everest Titanium dan Ford Ranger Wildtrak (Non Next-Generation Series).

"Bekerjasama dengan Mandiri Tunas Finance, Ford RMA Indonesia memberikan fleksibilitas keuangan yang signifikan dan memudahkan akses terhadap kendaraan bermutu tinggi dari Ford," terang Pinaki Mukherjee, Country Manager RMA Indonesia dalam keterangan resminya.

Melalui program ini, pelanggan di daerah Jabodetabek dan Bandung, Jawa Barat, berkesempatan memiliki kedua produk tersebut dengan bunga 0 persen selama 2 tahun.

Sekadar informasi, Ford Everest Titanium, sebagai SUV premium dari Ford, menawarkan kenyamanan dan ketangguhan dalam memenuhi segala kebutuhan perjalanan bersama keluarga.

Sementara itu, Ford Ranger Wildtrak merupakan commercial light vehicle tipe double cabin tangguh legendaris yang siap untuk menaklukkan segala medan dan tugas berat, menjadi mitra yang tak tergantikan bagi para petualang sejati.

"Seri Non Next-Generation Ford Everest Titanium dan Ford Ranger Wildtrak kami kembangkan dengan menggabungkan kemampuan untuk menjelajah di berbagai medan serta dilengkapi dengan desain eksterior yang berani dan menggambarkan jiwa penuh petualangan," tutup Pinaki.

3 dari 3 halaman

Infografis Journal_10 Provinsi dengan jumlah perceraian tertinggi di Indonesia pada 2021