Sukses

Kia Recall Ratusan Ribu Mobil Hybrid Niro, Intip Penyebab Utamanya

Melansir informasi Carscoops, ratusan ribu mobil Kia hybrid ini mengalami adanya malfungsi pada salah satu komponennya sehingga dapat menyebakan korsleting.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah beberapa waktu lalu Kia EV6 harus ditarik dari konsumen lantaran mobil bisa kehilangan tenaga secara tiba-tiba, kini giliran mobil hybrid Kia dengan model Niro yang diproduksi dari 2018 sampai 2022 yang harus ditarik dari pasaran.

Melansir informasi Carscoops, ratusan ribu mobil Kia hybrid ini mengalami adanya malfungsi pada salah satu komponennya sehingga dapat menyebabkan korsleting.

Adapun penyebab utama recall Kia Niro Hybrid dan PHEV karena sistem elektronik pada akuator kopling hidrolik bermasalah sehingga dapat berpotensi terjadinya kebakaran.

Pertama kali masalah ini mencuat pada Januari 2023, di mana mereka menerima laporan dari konsumen yang menceritakan ada notifikasi peringatan hybrid. Setelah dikonfirmasi ke bengkel resmi, hal tersebut dikatakan akibat panas pada konektor dan harness akuator kopling hidrolik Niro Hybrid.

Masalah pun terus terjadi pada bulan-bulan berikutnya sampai pada akhirnya Mei 2023 lalu, perusahaan melakukan penyinaran sinar-x untuk melihat bagian dalam konektor yang dianggap bermasalah. Setelah mereka teliti, rupanya bagian papan sirkuit mengalami korosi sehingga menjadi penyulut panas berlebih.

Dalam laporannya, perusahaan menjelaskan bahwa dari temuan pihak ketiga yang menganalisis kasus tersebut diungkapkan hal tersebut dikarenakan adanya cairan sehingga mencemari papan sirkuit. Ini yang menjadi penyebab korsleting dan nantinya dikhawatirkan dapat berdampak kebakaran.

Untuk memberikan keselamatan dan kenyamanan, maka sebanyak 121.411 unit Kia Niro Hybrid yang diproduksi pada rentang waktu 2017 sampai 2022 dan semua Kia Niro PHEV yang diproduksi pada rentang waktu 2018 sampai 2022 harus ditarik dari pasaran.

Agar tidak timbul masalah serupa, maka secara cepat perusahaan tidak hanya mengecek bagian yang rusak, tetapi mereka juga melakukan penggantian sekring yang memiliki kapasitas berbeda untuk mengurangi risiko kebakaran.

2 dari 2 halaman

Gandeng Handal Motor, Neta Siap Produksi Mobil Listrik di Indonesia pada Tahun 2024

Neta Auto siap masuk ke pasar otomotif Tanah Air, dengan terlebih dahulu melakukan pengenalan di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Merek asal China ini, rencananya bakal menampilkan lima model andalannya, di pameran yang bakal berlangsung di ICE, BSD, Tangerang, 10 sampai 20 Agustus mendatang ini.

Tidak hanya berjualan, merek yang berada di bawah pabrikan Hozon Auto, dan fokus ke produk mobil listrik ini juga siap berkomitmen dan serius terjun di pasar otomotif nasional.

Salah satu buktinya, adalah dengan menggandeng partner lokal, PT Handal Indonesia Motor (HIM).

Penandatanganan MoU dengan Handal ini, merupakan kerja sama perakitan kendaraan dalam bentuk CKD yang akan dimulai pada kuartal kedua 2024.

Penandatanganan kerja sama ini dihadiri oleh Kong Fanlong, Co-President dari NETA Auto, Zhou Jiang, Vice President dari NETA Auto dan Executive Vice President NETA Overseas, Wang Chengjie, Assistant President dari NETA Auto dan Wakil Presiden Neta Luar Negeri.

Sementara dari PT HIM, Bapak Jongkie Sugiarto selaku Wakil Komisaris Utama, Bapak Denny Siregar selaku Presiden Direktur, dan I.G.P Rampai Surya Budhi selaku Wakil Direktur Auto Investa yang turut hadir.

"Kami berharap kerja sama antara NETA dan PT HIM dapat mewujudkan visi dan misi kami dalam mendukung program pemerintah Indonesia untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik," ujar Wang Chengjie, Assistant President NETA Auto dan Vice President NETA Overseas, dalam keterangan

Sebagai informasi, Neta telah hadir di beberapa pasar ASEAN seperti Thailand dan Malaysia. Perusahaan juga mendirikan pabrik di Thailand pada Maret tahun ini yang digunakan sebagai pusat produksi untuk ekspor produk mobil listrik setir kanan dan kawasan ASEAN.