Sukses

Kawasaki Umbar Spesifikasi Motor Listrik Ninja e-1 dan Z e-1

Kawasaki secara terang-terangan merilis informasi detail mengenai dua model prototipe Ninja dan Z bertenaga listrik yang pertama kali mereka kenalkan pada EICMA 2022. Kabarnya, keduanya sudah masuk dalam tahap produksi massal.

Liputan6.com, Jakarta - Kawasaki secara terang-terangan merilis informasi detail mengenai dua model prototipe Ninja dan Z bertenaga listrik yang pertama kali mereka kenalkan pada EICMA 2022. Bahkan kabarnya, keduanya sudah masuk dalam tahap produksi massal.

Awal Agustus 2023 Kawasaki diketahui mengajukan dokumen persetujuan ke Departemen Infrastruktur, Transportasi, Pengembangan Regional, Komunikasi, dan Seni Australia.

Surat yang dikirim Kawasaki Heavy Industries Limited kepada pihak terkait tercatat per 31 Juli 2023, dan berlaku hingga 30 Juli 2030, kecuali dicabut lebih awal.

Kendaraan yang didaftarkan NR011A dan NX011A. NR011A ditujukan buat tipe Z e-1 dan NX011A disebut sebagai Ninja e-1.

Kedua unit yang diajukan telah disetujui dan hanya dijual di Australia. Dan sebetulnya masing-masing model juga telah didaftarkan di dokumen decoding VIN NHTSA.

Ini menunjukkan bahwa mereka juga akan diniagakan di AS tahun ini. Karena tergolong produk global, sepertinya punya spesifikasi yang serupa.

Dokumen persetujuan tipe memberikan beberapa rincian tentang dua sepeda motor listrik produksi pertama Kawasaki. Spesifikasinya boleh dibilang mirip dengan mesin pembakaran internal satu silinder 125 cc, jadi jangan mengharapkan angka yang besar.

Tercatat hanya 9kW atau sekira 12 Hp dalam istilah yang lebih akrab. Tidak terlalu bertenaga. Namun perlu diingat bahwa keduanya dimaksudkan untuk menjadi kendaraan komuter.

Meski performa tergolong kecil, bobotnya tidak seperti motor sport elektrik di kelasnya. Menurut dokumen persetujuan tipe mereka, Z e-1 model naked punya berat 298 pound (135 kg), sedangkan Ninja e-1 lebih berat 11 pound yakni 308 pound (140 kg). Itu membuat keduanya jauh lebih ringan dibanding model konvensional yang menjadi basisnya.

Kawasaki telah menghemat uang dan mengurangi ongkos produksi dengan membangun model elektrik pertamanya di tulang Ninja 400 dan Z400, yang masing-masing memiliki berat 366 pound (166 kg) dan 364 pound (165 kg).

Model listrik tidak hanya berbagi bodywork, tetapi juga sebagian besar sasis. Dengan jarak sumbu roda 53,9 inci yang identik, meskipun rodanya sendiri adalah pelek yang lebih sempit dari saudara Ninja 125/Z125 Eropa, dengan ban depan 100/80-17 dan belakang 130/70-17.

 

2 dari 2 halaman

Standar Baterai

Seperti kita tahu, bobot sepeda motor listrik paling besar dihasilkan dari baterainya. Dan Kawasaki telah mengkonfirmasi bahwa kedua motor tersebut ditenagai oleh sepasang paket baterai lithium-ion. Setiap baterai memiliki berat sekitar 12 kg.

Dirancang untuk dapat dilepas dan diganti alih-alih memilih paket besar dan berat untuk memberikan jangkauan lebih jauh saat terisi penuh.

Di lain sisi, Kawasaki telah menyetujui serangkaian standar baterai bersama dengan Honda, Yamaha, dan Suzuki untuk membuatnya kompatibel di berbagai merek dan model.

Bersama dengan ENEOS Holdings, keempatnya telah mendirikan perusahaan, Gachaco Inc., untuk mengembangkan sistem dan jaringan penggantian baterai yang dapat diterapkan.

Apakah Ninja e-1 dan Z e-1 akan menggunakan paket yang kompatibel lintas merek tersebut masih harus dilihat.

Tetapi bobot dan kapasitas baterainya selaras dengan Honda Mobile Power Pack e: yang diyakini serupa dengan desain konsorsium Jepang.

Pengungkapan terakhir dari persetujuan tipe adalah nama unit. Kawasaki menyebut prototipe tahun lalu dengan Z EV dan Ninja EV.

Tetapi untuk model produksi massal mereka masing-masing mendapatkan akhiran "e-1". Memungkinkan untuk pengembangan di masa mendatang atau sepeda dengan performa berbeda.

Sumber: Oto.com