Liputan6.com, Jakarta - Pelaksanaan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) selalu berbarengan dengan acara seminar internasional yaitu GAIKINDO International Automotive Conference (GIAC).
Pada tahun ini, GIAC yang digelar merupakan rangkaian yang ke-17 kalinya dalam 30 kali pelaksanaan pameran otomotif skala nasional yang berada di bawah GAIKINDO mengangkat tema besar 'Towards Net Zero Emission Now',
Baca Juga
GAIKINDO melihat ini jadi peluang besar industri otomotif di Indonesia kian aktif berperan agar kerusakan lingkungan tak lagi terjadi.
Advertisement
Ketua III sekaligus Ketua Penyelenggara Pameran GAIKINDO, Rizwan Alamsjah mengatakan bahwa tahun ini GIIAS mengusung tema Future Now yang dimaksud untuk menunjukkan Green Future Technology pada pameran yang diselenggarakan ke-30 kalinya ini.
"Sejalan dengan tema GIIAS, Towards Net Zero Emission Now dipilih sebagai tema pada penyelenggaraan konferensi kali ini yang akan menghadirkan pembicara internasional ternama dari industri otomotif,” ucap Rizwan Alamsjah dalam sambutannya pada pelaksanaan GIAC Selasa, (15/8/2023).
Ia menambahkan bahwa pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon yang telah disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada COP21 di Paris dan COP26 di Glasgow.
Pada pelaksanaan The 17th GIAC juga dihadiri oleh Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama sebagai keynote speaker.
Dalam sambutannya, Basuki menyampaikan rasa bangganya kepada industri otomotif atas pencapaian ekspor pada tahun 2022.
"Industri otomotif sangat tahu apa yang diinginkan masyarakat. Kami sangat bangga terhadap industri otomotif atas capaian ekspor yang mencapai hampir 500.000 dan hanya mengimpor sebanyak 80.000 dari yang kendaraan yang diproduksi sejumlah 1,2 juta,” tutur Basuki.
Di akhir sambutannya, Basuki mengajak industri otomotif untuk bekerjasama membuat negara Indonesia semakin besar.
Perbandingan Pemanfaatan Teknologi Ramah Lingkungan
Dalam pelaksanaan GIAC yang ke-17 kali ini, Agricultural Attache Embassy of Brazil, Bruno Breitenbach, menjelaskan bahwa di Brazil pemanfaatan ethanol sebagai bahan bakar, sudah berjalan.
Namun, untuk Indonesia, pemenuhan bahan bakar ethanol dinilai akan menghadapi tantangan besar.
Dari sisi industri otomotif di Indonesia, Direktur Production Logistic Control & Technical Directorate, Government Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Widjanarko menegaskan bahwa Toyota sudah siap dengan ragam solusi untuk mencapai program emisi karbon rendah.
”Contoh paling konkrit yang saat ini dilakukan bukan hanya produksi ragam kendaraan dengan berbagai platform, namun juga pemanfaatan energi yang minim menggunakan energi dari pembangkit.” ujar Widjanarko.
Advertisement