Liputan6.com, Jakarta - Balapan yang disebut Kotak Peti Sabun kembali digelar di Bandung, Jawa Barat. Ajang ini, merupakan arena adu modifikasi rancang bangun kendaraan tanpa mesin penggerak.
Sejatinya, ajang balap kotak sabun ini, sudah sangat populer sejak 1970-an di Paris Van Java. Menjadi unik, karena peserta harus dituntut untuk mencipkan sebuah kendaraan dengan keterbatasan teknologi.
Acara yang berlangsung pada 26 hingga 27 Agustus 2023 ini, menjadi bentuk penghormatan terhadap masa-masa awal balapan seperti era di mana teknologi otomotif belum berkembang seperti saat ini.
Advertisement
Sebagai perwujudan semangat masa lalu yang tetap hidup, Grage Group mengambil bagian dalam lomba ini. Presiden Direktur Grage Group, Bamunas Setiawan mengatakan bahwa partisipasi mereka dalam Lomba Kotak Peti Sabun adalah bentuk dukungan pada perkembangan potensi UMKM dan pariwisata di wilayah Jawa Barat.
"Kami berharap mereka dapat memperluas semangat transformasi kami dan menginspirasi generasi saat ini untuk menghargai sejarah," ujarnya.
Sebagai salah satu peserta, Mandiri Kereta Peti Sabun Team menyiapkan unit kendaraan Kotak Sabun yang telah didesain sedemikian rupa dengan memperhatikan komposisi dan akurasi bodinya bisa tampil kompetitif.
Hal ini akan didukung dengan perangkat promosi di ranah digital melalui pemanfaatan media sosial dan publikasi.
Promosi
Sesuai dengan platformnya untuk melesat pada 2024, Grage Group akan menambah rangkaian programnya dengan menyiapkan 24 kegiatan besar dan beragam seperti Pesta Rakyat, UMKM Fair, kegiatan olahraga, festival musik, kegiatan-kegiatan otomotif, edukasi, seni kreatif, pameran kuliner, travel fair, budaya hobi dan komunitas.
Kemapanan perjalanan beragam unit bisnis di atas lahan miliki Grage Group Sebesar 80 hektar untuk menjadi sebuah potensi besar baik untuk Grage Group ataupun partner.
“Bersama Grage Group, pengembangan berkesinambungan di setiap unit bisnis Grage Group menjadi area komersial atau kawasan yang bersinergi dengan potensi dan kebutuhan setempat menjadikannya sebagai magnet dan pusat manfaat ataupun menjadi wadah kegiatan berbagai ekosistem masyarakat dan bisnis di sekitar.” tutup Bamunas.
Advertisement