Liputan6.com, Jakarta - Di tengah lajunya tren elektrifikasi sektor otomotif, Wuling, kembali memberikan gebrakan dengan meluncurkan kendaraan niaga ringan listrik E10 yang memiliki dimensi kompak dan minimalis untuk mendukung usaha logistik.
Dikutip dari Carscoops, model yang mirip dengan desain kei car Jepang, hadir dengan keunggulan bisa mengakses jalan-jalan sempit dalam melakukan distribusi barang.
Baca Juga
Di samping menghadirkan dimensi yang kompak, Wuling E10 ini juga dibekali beberapa fitur unggulan, di antaranya AC manual, cluster instrument digital, dan port USB untuk pengisian daya.
Advertisement
Secara dimensi, model ini dibekali dengan panjang 3.305 mm, lebar 1.080 mm dan tinggi 1.690 mm serta dapat mengangkut barang seberat 200 kilogram.
Tampilannya menghadirkan desain khas Wuling di mana lampu depan berbentuk kotak yang mengapit logo lima berlian di bagian porosnya. Grillnya juga tampil minimalis, lengkap dengan kelir hitam yang memberikan aksen menawan.
Dari sisi spesifikasinya, motor listrik yang disematkan memiliki kapasitas 9 kWh yang mampu menghasilkan tenaga 27 tk dengan kecepatan maksimal hingga 71 kpj serta dapat menempuh jarak hingga 150 kilometer dalam sekali pengecasan.
Kendaraan niaga ringan bertenaga listrik ini dihadirkan dalam dua varian, di mana konsumen dapat memilih jenis box belakang dengan pendingin atau yang biasa.
Untuk satu unitnya, Wuling E10 ini ditawarkan dengan harga mulai dari USD 5.054 atau setara dengan Rp77 jutaan.
Demi Pangkas Inden, Yamaha Genjot Produksi Motor Mulai September 2023
Yamaha Indonesia siap meningkatkan produksinya setelah pasokan komponen micro chip dinilai stabil. Dengan begitu, waktu tunggu alias inden motor Yamaha yang belakangan ini cukup lama akan jadi lebih singkat.
"Hari ini saya sampaikan bahwa September ini kami mulai bisa recovery," terang President Director & CEO PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Dyonisius Beti di Head Office PT YIMM di Pulogadung, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Meski stok micro chip berlimpah, tidak serta-merta membuat Yamaha memproduksi terlalu banyak termasuk untuk memenuhi pasar luar negeri. Mereka akan meningkatkan jumlah produksi sesuai dengan permintaan pasar.
"Kami akan meningkatkan suplai dulu dan mengisi sesuai demand daripada market, jadi tidak ingin oversupply," kata Dyon.
"Pesan saya kepada konsumen, agar tidak usah lagi menunggu terlalu lama. Mungkin proses waktu pengiriman jadi lebih singkat karena akan hadir September ini," tambahnya.
Dirinya juga berpesan, apabila konsumen mendapati tenaga penjual nakal agar melapor melalui call center Yamaha.
Hal ini tak terlepas dari keluhan konsumen yang kesulitan mendapatkan unit dengan pembelian secara tunai, kalaupun bisa dilayani dengan tunai namun harga unitnya jadi lebih mahal karena ada biaya tambahan.
"Kalau ada di dealer menemukan sales yang nakal, bisa langsung melaporkan ke call center. Yamaha akan mengambil tindakan yang cepat untuk mengatasi, agar konsumen mendapatkan priority supply dan harga yang sesuai dengan marketing communication price," katanya.
Advertisement