Sukses

7 Tips Berkendara Bagi Anda yang Hobi Touring Pakai Sepeda Motor

Touring merupakan kegiatan yang sangat digemari oleh para biker. Karena touring adalah ajang untuk menikmati aktivitas berkendara dengan sepeda motor, selain itu touring juga menjadi momen berkumpulnya anggota komunitas.

Liputan6.com, Jakarta - Touring merupakan kegiatan yang sangat digemari oleh para biker. Karena touring adalah ajang untuk menikmati aktivitas berkendara dengan sepeda motor, selain itu touring juga menjadi momen berkumpulnya anggota komunitas.

Tak sedikit komunitas sepeda motor melakukan touring dengan tujuan yang sangat jauh dan memakan waktu berhari-hari untuk sampai ke tujuan akhir.

Meskipun menyenangkan, touring secara berkelompok bisa mengganggu hak pengguna jalan lain dan punya potensi resiko terjadinya kecelakaan apabila para peserta touring bersikap arogan di jalan apalagi tidak mematuhi peraturan lalu lintas. 

Maka dari itu, para biker harus mengetahui tata cara berkendara yang aman ketika touring berkelompok, sehingga perjalanan yang dilakukan bisa berlangsung dengan lancar.

“Dalam pelaksanaan touring yang melibatkan banyak orang,perlu dibarengi dengan pemahaman ilmu safety riding yang tidak hanya mencakup aspek kesiapan kondisi sepeda motor, namun juga cara berkendara yang benar. Dengan demikian para biker bisa lebih menikmati kegiatan touring dan meminimalisir terjadinya resiko di perjalanan,” ungkap Jaya Utama Harianto, Chief DDS 2 Jawa Barat PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.

Berikut adalah tips cara berkendara secara berkelompok dari Yamaha DDS Jawa Barat, baik dari segi persiapan maupun pada saat touring itu berlangsung.

1. Perhatikan Kondisi Fisik & Kendaraan

Sebelum melakukan touring terutama dengan jarak tempuh yang jauh, pastikan kondisi fisik dalam keadaan yang prima. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar badan tetap bugar adalah dengan menjaga pola tidur dan makan yang cukup. Hindari konsumsi makanan serta minuman yang dapat mengurangi tingkat kesedaran atau konsentrasi ketika berkendara.

Untuk kendaraan, perhatikan juga kondisi sepeda motor yang akan digunakan pada saat touring. Jika memungkinkan, bawa kendaraan anda ke bengkel resmi untuk dilakukan pengecekan secara menyeluruh guna memastikan motor dalam keadaan baik dan semua komponen berfungsi dengan normal.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Gunakan Safety Gear  yang Lengkap

Hal lain yang perlu dipersiapkan sebelum touring adalah kelengkapan safety gear seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, sepatu tertutup dan protector. Karena dengan mengenakan safety gear yang lengkap dan berkualitas sesuai standard, setidaknya dapat meminimalisir cedera yang diderita oleh pengendara apabila mengalami kecelakaan.

3. Briefing Sebelum Touring

Sebelum touring berkelompok dilakukan, sangat penting untuk melakukan briefing terlebih dahulu terhadap seluruh anggota peserta untuk menginformasikan segala hal terkait perjalanan. Informasi yang dapat disampaikan meliputi titik kumpul keberangkatan, informasi jalur dan kondisi medannya, lokasi istirahat, hingga penentuan formasi touring termasuk siapa yang ditugaskan untuk menjadi leader dan juga sweeper selama touring.

4. Pengelompokan Peserta (Grouping)

Kondisi yang sering timbul pada saat melakukan touring secara berkelompok adalah rombongan peserta yang mengular di sepanjang perjalanan. Hal ini tentu sangat mengganggu para pengguna jalan lain dan riskan menimbulkan kemacetan. Oleh karena itu, cara mengatasinya bisa dengan melakukan pembagian grup terhadap peserta touring dengan jumlah peserta maksimal 5 – 10 orang. Selain memecah kepadatan rombongan, cara ini juga memudahkan leader dan sweeper dalam mengontrol peserta.

 

3 dari 3 halaman

5. Jaga Jarak dan Kecepatan

Poin penting lainya dari sisi cara berkendara yang benar ketika melakukan touring secara berkelompok adalah dengan tetap menjaga jarak yang aman, beri ruang leluasa bagi pengendara di depan untuk berakselerasi dan melakukan pengereman. 

Kemudian, pastikan formasi setiap pengendara yang ada di belakang sedikit melebar ke kanan ataupun ke kiri guna mendapatkan pandangan jalan yang lebih luas agar tidak terhalang peserta touring yang ada di depan.

Tidak hanya itu, kecepatan saat touring juga perlu diperhatikan. Karena selain mempertimbangkan resiko kecelakaan, jika terlalu cepat maka rombongan yang mengikuti di belakang sangat mungkin tertinggal. Pada poin ini, leader yang bertugas memimpin rombongan memainkan peran penting dalam menentukan ritme kecepatan para peserta touring.

6. Dilarang Saling Mendahului

Saling mendahului di antara para peserta touring sangat tidak dianjurkan, karena selain berbahaya juga dapat menyebabkan rombongan menjadi terpecah. Tetap ikuti formasi touring yang sudah ditentukan pada saat briefing, ikuti ritme kecepatan leader yang memimpin di depan dan jangan melepaskan diri dari rombongan.           

7. Mematuhi Peraturan Lalu Lintas

Terakhir, selalu patuhi setiap aturan dan rambu-rambu lalu lintas yang berlaku di jalan. Jangan menerobos lampu merah hanya karena takut terputus dari rombongan touring dan kemudian mempertaruhkan keselamatan diri sendiri serta pengguna jalan lain. Biarkan peserta touring yang ada di depan menepi sejenak dan menunggu peserta yang tertinggal di belakang menyusul. Hindari juga menyalakan lampu hazard selama perjalanan kecuali dalam kondisi darurat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.