Sukses

Puluhan Anak di Bawah Umur Balap Liar Pakai Sepeda istrik

Motorsport memang menjadi semua impian para penghobi otomotif, tak jarang dari mereka melakukan modifikasi pada kendaraannya menyerupai kendaraan yang dipakai saat berkompetisi balap.

 

Liputan6.com, Jakarta - Populasi sepeda listrik saat ini terus tumbuh. Namun sayangnya pengawasan terhadap kendaraan ramah lingkungan ini tergolong lemah sehingga anak di bawah umur dapat dengan mudah menggunakannya.

Tidak cuma digunakan untuk sekadar jalan-jalan di jalanan komplek maupun jalan raya, bahkan beberapa dari mereka melakukan balap liar.

Seperti video reels Instagram yang diunggah oleh akun @infokotim.id. Dalam video tersebut terlihat puluhan anak di bawah umur melakukan balapan liar menggunakan sepeda listrik di Stadion 29 Nopember Sampit, Kalimantan Tengah.

Puluhan anak ini melakukan balapan di sekitar stadion tersebut menggunakan helm dan celana panjang dengan kompetitif.

Namun sangat disayangkan, balapan sepeda listrik itu disertai dengan taruhan uang sebagai hadiah untuk pemenang balapan tersebut.

Video tersebut sudah di tonton 1 juta kali dan banyak netizen yang berkomentar untuk mendukung balapan tersebut difasilitasi oleh pemerintah.

“Bagus lah gitu daripada pacaran” tulis azis_yzx

“diarahkan bisa lebih baik ni” tulis funrace_id

“Selama ga di jalan umum kita dukung” tulis repiaryadipa.

2 dari 2 halaman

Insentif Jadi Kunci Akselerasi Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia

Pemerintah telah menargetkan pada 2030, produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) dapat mencapai 600 ribu unit untuk roda empat, dan 2,45 juta unit untuk roda dua. Hal ini, dapat terwujud dengan ekosistem yang semakin berkembang, yang melibatkan para pemangku kepentingan yang meliputi produsen baterai, pabrikan mobil atau motor, serta konsumen.

Akselerasi di industri kendaraan listrik Tanah Air ini, juga akan tercipta dengan kebijakan pemerintah. Selain itu, komitmen terkait perkembangan mobil dan motor ramah lingkungan ini, juga terkait dengan target net zero emission pada 2060.

“Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis bahwa penggunaan kendaraan listrik untuk menggantikan kendaraan berbahan bakar fosil akan mampu mengurangi emisi CO2,” ujar Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif, dalam keterangan resmi, ditulis Senin (11/9/2023).

Beberapa program yang dijalankan pemerintah untuk mengakselerasi adopsi kendaraan listrik di antaranya melalui bantuan pembelian KBLBB roda dua, subsidi pembelian KBLBB roda empat, serta program-program untuk mendukung industri yang mendedikasikan pengembangan dan perluasan fasilitas produksi EV di Indonesia.

Pengembangan ekosistem kendaraan listrik akan mendorong inovasi-inovasi teknologi dari perusahaan industri EV untuk menghasilkan produk-produk yang paling sesuai dengan kebutuhan pasar di Indonesia maupun pasar ekspor.

Pemerintah telah menyatakan komitmen pengurangan CO2 melalui National Determined Contribution (NDC). Komitmen transisi energi diwujudkan melalui kebijakan-kebijakan untuk menciptakan iklim investasi yang tepat bagi industri hulu.