Sukses

Indonesia dan Korea Selatan Kerja Sama Kembangkan Industri Mobil Listrik

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Republik Korea Selatan, Yoon Suk-Yeoi di Istana Negara

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Republik Korea Selatan, Yoon Suk-Yeoi di Istana Negara, Jumat (8/9/2023). Didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beserta sejumlah Menteri lainnya, membahas penguatan kerja sama ekonomi dan peningkatan nilai perdagangan antar kedua negara.

Penguatan kerja sama ekonomi tersebut menunjukkan kuatnya kolaborasi antara Indonesia dan Korea yang tahun ini memperingati 50 tahun hubungan bilateral kedua negara.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga bersama dengan Menteri Perdagangan Industri dan Energi Republik Korea Lee Chang-Yang telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Cooperation for Electric Vehicle (EV) Ecosystem.

"Nota Kesepahaman tersebut bertujuan untuk mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia. Kerja sama yang diatur dalam MoU dimaksud mencakup semua alat transportasi yang digerakkan oleh listrik, seperti kendaraan listrik baterai (BEV) dan kendaraan listrik sel bahan bakar (FCEV)," tulisnya dalam keterangan yang disitat dari Bisnis Liputan6.com, Rabu (13/9/2023).

Melalui MoU tersebut, kedua negara sepakat untuk bekerja sama dalam membangun infrastruktur produksi, pengisian daya dan pemeliharaan EV, pelatihan dan pertukaran tenaga kerja untuk pemeliharaan, manufaktur, dan penelitian terkait ekosistem EV, serta peningkatan sistem dan kebijakan untuk perluasan mobilitas elektronik.

MoU sejalan dengan pembahasan yang dilakukan oleh dua Kepala Negara untuk mendorong pengembangan industri EV, di mana kedua Kepala Negara membahas percepatan investasi perusahaan Korea dalam pengembangan ekosistem EV di Indonesia.

 

2 dari 2 halaman

PLN Ajak Negara-Negara ASEAN Berkolaborasi Bangun Bisnis Charging Station

Terkait populasi kendaraan listrik yang semakin bertambah, PLN sebagai pemasok listrik di Indonesia mengajak kepada negara-negara ASEAN untuk berkolaborasi untuk membangun bisnis charging station.

Hal ini dikarenakan jaringan infrastruktur tersebut memiliki peran penting dalam mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik.

Dalam KTT ASEAN ke-43, PT PLN (Persero) turut mengajak negara–negara ASEAN dan Mitra ASEAN berkolaborasi dalam pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Sejauh ini, di Indonesia tercatat terdapat 846 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang terbagi menjadi 620 SPKLU milik PLN, dan sisanya milik dari pabrikan otomotif seperti Hyundai dengan 157 SPKLU, Mitsubishi 17 SPKLU dan 52 SPKLU lainnya dari mitra lain.

“PLN berkomitmen mendukung tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik dengan terus menambah jumlah SPKLU menjadi 1.715 pada tahun 2023. Mengingat kebutuhan yang besar, akan sangat baik jika kerja sama ini dapat terjalin dengan langkah ikut mendukung penambahan infrastruktur kendaraan listrik,” ujar Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, dalam keterangan resminya.

Namun demikian, Darmawan menjelaskan, PLN tidak bisa bekerja sendiri dalam memenuhi kebutuhan SPKLU tersebut. Karena itu, PLN menawarkan skema bisnis menarik kepada berbagai mitra untuk ikut membangun infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik di Indonesia.

Video Terkini