Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan menggandeng Geely, untuk membuat mobil listrik nasional. Rencana kerja sama tersebut, diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dan menurutnya kendaraan ramah lingkungan ini juga akan diproduksi secara lokal.
Negosiasi dengan Geely ini sendiri, dijelaskan Luhut telah dibicarakan sejak beberapa bulan lalu.
"Tapi puncaknya 2 hari lalu, saya tanya mereka, bisa enggak kalau join research buat dengan Indonesia untuk buat mobil EV di Indonesia. Mereka bilang bisa, dan kita sedang bicara teknis sekarang. Presiden (Jokowi) juga setuju," ujar Menko Luhut di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Advertisement
Menanggapi rencana tersebut, sebagai penguasa pasar roda empat, Toyota Astra Motor (TAM), langkah tersebut cukup baik karena akan memberikan banyak pilihan kepada konsumen.
"Makin besarnya industri otomotif di Indonesia, suatu hal yang kita inginkan bersama. Sebagai orang Indonesia yang bekerja di Toyota, itu juga yang kita inginkan," jelas Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM, saat ditemui di GR Garage, PIK, Jakarta Utara, Jumat (15/9/2023).
Lanjut Anton, Toyota sendiri berkomitmen untuk investasi dalam pengembangan kendaraan listrik di Tanah Air. Bahkan, kucuran dana dari pabrikan asal Jepang ini terbilang cukup besar dan dalam jangka yang panjang.
"Kita tidak bicara sekarang (investasi), tapi kita bicara 50 tahun kita sudah berada di sini, dan kita selalu mengerti, bahwa perlu berkontribusi buat Indonesia. Siapa pun, di mana pun, selama itu memajukan konsumen di Indonesia, itu tidak apa-apa," tegas Anton.
Investasi
Sementara itu, saat ditanya terkait kemungkinan industri kerja sama dengan pihak pemerintah untuk pengembangan mobil listrik nasional, Anton mengatakan, segala sesuatu bisa saja terjadi.
"Cuma kita tidak tahu, kriteria yabng disebut mobil nasional itu apa? Apa namanya nasional, atau apakah lokal konten? Wacana itu perlu diperjelas," pungkas Anton.
Advertisement