Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan baru, terkait pemberian insentif motor listrik Rp 7 juta. Dalam kebijakan yang baru tersebut, berisi mengenai perluasan penerimaan bantuan pembelian roda dua berbasis baterai ini, yang bisa didapatkan semua orang dan bukan sekelompok masyarakat saja.
Mendukung kebijakan tersebut, PT Indomobil Emotor Internasional, melalui merek Yadea juga menunjukkan komitmennya untuk terus memasarkan produk ramah lingkungan.
Bahkan, menurut SISAPIRa, Yadea T9 dan Yadea E8S Pro dipastikan telah memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi Rp 7 juta.
Advertisement
Kedua model andalan Yadea Indonesia ini juga telah mengantongi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen. Sehingga masyarakat yang telah lolos verifikasi SISAPIRa dipastikan akan mendapatkan kemudahan dalam pembelian unit motor listrik Indomobil Yadea.
Gerry Kertowidjojo, Direktur PT Indomobil Emotor Internasional mengatakan, sejak awal hadir di Tanah Air, pihaknya selalu mendukung program dari pemerintah demi menciptakan lingkungan pada masa depan yang lebih baik.
"Kami juga yakin kebijakan baru ini akan mempercepat pertumbuhan populasi sepeda motor listrik di Indonesia. Melalui T9 dan E8S Pro, kami berharap agar masyarakat dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungan di masa depan,” tutur Gerry, dalam keterangan resmi, Selasa (19/9/2023).
Dengan adanya subsidi dari pemerintah, kini konsumen dapat memboyong Yadea T9 dengan harga Rp 14,5 juta dan Yadea E8S Pro yang kini dibanderol Rp 16,9 juta. Kedua harga tersebut merupakan harga on-the-road Jadetabek.
Penuhi Pasar Ekspor, Yadea Bakal Dirikan Pabrik Baru di Filipina
Tren elektrifikasi sepeda motor memang tengah mengalami fase peningkatan di beberapa negara. Untuk mengakomodir kebutuhan dan peningkatan pasar, Yadea, salah satu pemain sepeda motor listrik asal Tiongkok, bakal meresmikan pabrik baru mereka di Filipina.
Sejauh ini, brand tersebut telah memiliki enam pabrik di Tiongkok dan satu di Vietnam. Namun untuk mengekspansi pasar yang lebih luas, mereka juga telah mempersiapkan basis produksi lagi dengan menggelontorkan dana sebesar USD 1 miliar atau setara dengan Rp14 triliun.
Yadea sendiri memang memiliki pilihan model yang memenuhi kebutuhan konsumen, mulai dari skuter listrik, moped, serta sepeda yang memang dirancang untuk menawarkan solusi mobilitas yang praktis dan terjangkau.
Dengan berdirinya pusat fasilitas di Filipina tersebut, perusahaan nantinya memfokuskan produk yang dirakit tersebut untuk memenuhi kebutuhan pasar Asia Tenggara.
Melalui kehadiran pabrikn di Filipina tersebut, mereka melihat bahwa ini memiliki potensi yang cukup besar, mengingat mayoritas penduduk di Asia Tenggara ini sangat bergantung pada sepeda motor untuk bermobilitas, sehingga hal tersebut menjadi salah satu strategi untuk mengenalkan lebih banyak produk mereka ke wilayah setempat.
Di samping itu, tidak hanya memfokuskan pada produksi model yang bakal dipasarkan. Yadea, juga telah menyatakan keinginannya untuk mengajukan aplikasi PEZA (Philippine Economic Zone Authority) untuk mendirikan baterai di Batangas, wilayah yang dapat ditempuh selama satu jam perjalanan dari Ibu Kota Manila.
Setelah hal tersebut disetujui dan dibangun, maka nanti baterai Yadea akan diploting untuk memenuhi kebutuhan lokal mereka serta memenuhi kebutuhan dari negara-negara tetangga di Asia.
Advertisement