Toyota Gazoo Racing Siap Beralih ke Kendaraan Ramah Lingkungan

Liputan6.com, Jakarta - Toyota Astra Motor (TAM) menghadirkan Toyota Gazoo Racing (TGR) dengan dua konsep besar. Pertama Line-up GR Sport dari keluaran mobil Toyota yang sudah eksis dengan penambahan emblem GR dan paket kosmetikanya.

Lalu sport car dengan produk pertama GR Supra, disusul GR Yaris, GR 86, dan terbaru adalah GR Corolla yang lahir dari pengembangan divisi Gazoo Racing langsung.

Nah seperti diketahui produk GR yang bermain di sport car mengemas mesin pembakaran internal. Sulit dipungkiri bila era elektrifikasi makin gencar, tak kecuali di Indonesia. Lantas bagaimana dan seperti apa masa depan Gazoo Racing di tengah tren kendaraan listrik yang semakin masif?

Direktur Pemasaran PT TAM, Anton Jimmi Suwandy coba merespons hal tersebut. Menurutnya, untuk mengimbangi peralihan ke era elektrifikasi, Toyota sendiri akan mengarahkan GR untuk masuk ke kendaraan ramah lingkungan. 

"Namanya balapan image-nya adalah mungkin boros lalu pembakar bensin. Namun Toyota sendiri kan mulai mengarahkan GR ini ke arah mobil yang lebih ramah lingkungan," kata Anton di acara GR Experience Track Day di Sirkuit Ancol, Sabtu (16/8).

Lebih lanjut, Anton menyebutkan, saat ini Toyota memiliki GR dengan teknologi hybrid dan plug-in hybrid (namun bukan sport car GR). Ke depannya tak menutup kemungkinan bakal melahirkan mobil sport dengan kategori BEV (battery electric vehicle) alias listrik murni.

"Ke depan mungkin develop mobil sport yang BEV. Dan bahkan Presiden Toyota Motor Corporation (TMC) sebelumnya, Akio Toyoda itu menggunakan mobil sport yang hidrogen," pungkasnya.

Menurut Anton untuk mengikuti tren elektrifikasi ada banyak cara yang bisa dilakukan. Namun terkhusus Gazoo Racing dengan DNA motorsport yang sangat kental, jika nantinya terjun ke kendaraan listrik murni keasyikan berkendara yang khas tak akan dihilangkan.

"Jadi ini banyak cara kita untuk mengarah ke sana, harapannya tetap kenikmatan berkendara itu ada tapi sekarang mengarah lebih ke sadar lingkungan atau ramah lingkungan dan trennya sudah ke arah sana. Namun bukan berarti mobil ramah lingkungan itu membosankan, tidak nyaman, atau tidak asyik dikendarai. Itu yang kita hindari, dua-duanya harus balans," bebernya.