Liputan6.com, Jakarta - Dalam proses produksi truk heavy duty, Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) tidak menggunakan paku panas atau sistem rivet pada bagian belakang sasis. Tentu ini memudahkan saat pengaplikasian karoseri.
Kalau di truk besar zaman dulu, paku panas terpasang di sebuah sasis agar area belakang rangka menjadi semakin rigid dan kokoh.
Baca Juga
Namun, sayangnya ketika perusahaan karoseri memasang aplikasi seperti boks, bak, molen atau tools lain, jelas keberadaan paku panas itu sangat merepotkan.
Advertisement
Bayangkan kalau Anda harus membongkar paku rivet yang sudah menyatu di lubang-lubang sasis. Ya satu per satu. Butuh ekstra usaha dan waktu.
Lain cerita dengan tipe heavy duty Isuzu Giga. Sistem paku panas di area belakang sasis tangga sudah ditiadakan, atau istilahnya rivetless.
Sebagai gantinya, lubang-lubang yang sudah diperhitungkan untuk posisi aplikasi karoseri di Isuzu dipasangi baut-baut. Makanya, cukup buka sekrup, sehingga pemasangan aplikasi karoseri menjadi lebih mudah.
"Jadi, penggunaan sistem rivetless memudahkan jasa karoseri dalam menginstalasi aplikasi di atasnya. Sasis tinggal ditaruh boks, misalkan. Kalau jendol-jendol (model paku-paku panas) jelas akan menyusahkan," papar Arvin Sumbung, Marketing Strategy Department Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia.
Baik sistem paku panas maupun rivetless sendiri menurut Arvin, digunakan karena memiliki fungsi. Antara lain untuk mengikat dua pelat di sasis-supaya menjaga aspek kekokohan.
Lantas, apakah dalam sistem rivetless, baut-baut tetap membuat sasis rigid dan kokoh? Rancangan rangka kendaraan Isuzu sendiri, kata dia, sudah diperhitungkan dengan menerapkan model sasis lurus atau straight frame.
"Rancang bangun khususnya sasis Isuzu sudah straight, lebih kokoh. Termasuk untuk tipe dump truck (truk bak tipe heavy duty dengan daya angkut bobot besar seperti untuk angkut material). Bentuk lurus dan lebarnya sama semua. Jadi misal untuk aplikasi dump, maka sistem straight frame akan membuat daya yang terbagi menjadi terjaga," klaimnya.
Performa
Info tambahan mengenai mekanikal pacu. Isuzu Giga FVR memiliki lima varian. Mereka dibekali teknologi mesin Heavy Duty Common Rail 6HK1-TCN.
Kemudian berbekal Exhaust Gas Recirculation (EGR) dan Diesel Oxidation Catalyst (DOC). Sehingga mampu menghasilkan emisi gas buang berstandar Euro 4.
Torsi maksimal diraih 80.5 kg.m 789 Nm dari 1.450 - 2.400 rpm. Truk berperforma tinggi ini turut dibekali Direct Injection Diesel plus teknologi Diamond Like Carbon (DLC) dan Double Fuel Filter.
Embusan tenaga capai 245 PS berikut final gear ratio 5.571. Isuzu GIGA FVR mampu dijadikan kendaraan andalan usaha. Siap menerjang segala medan, baik itu jalan rata maupun berbukit.
Sumber: Oto.com
Advertisement