Liputan6.com, Jakarta Hyundai menjadi salah satu pabrikan yang cukup bisa berbicara banyak di pasar kendaraan listrik di Indonesia. Jenama asal Korea Selatan ini, setidaknya memiliki dua mobil bertenaga baterai di Tanah Air, yaitu Ioniq 5 dan Ioniq 6.
Selain model, Hyundai juga sudah memproduksi mobil listrik secara lokal, yaitu untuk Ioniq 5. Selain itu, produsen Negeri Ginseng ini tengah menyiapkan fasilitas perakitan baterai dan juga aktif membangun fasilitas pengisian daya di dalam negeri.
Baca Juga
"Hyundai mungkin bukan pionir, tapi Hyundai paling serius untuk meng-handle electric car di Indonesia," jelas Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer HMID saat ditemui di SCBD, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2023).
Advertisement
Pria yang akrab disapa Frans ini, membeberkan klaim jika Hyundai memang paling serius bertarung di pasar mobil listrik nasional. Alasan pertama, pihaknya membangun jaringan pengecasan mobil listrik.
Hal tersebut, juga sebagai langkah untuk setidaknya mengurangi permasalahan peralihan dari mobil bertenaga bensin ke listrik.
"Konsumen juga bingung, kalau ada produknya tidak bsia ngecas. Dulu kecemasannya seperti itu. Produsen juga takut ngasih produk, tapi ngecasnya di mana?," tegas Frans.
Bekerja Sama dengan Area Publik
Sementara itu, Hyundai sendiri tengah sudak kerja sama dengan area publik, untuk membangun hampir 300 unit pengisian baterai. "Yang pasti, di setiap diler kita sudah ada ada charging station," tambah Frans.
Terakhir, Hyundai juga sudah menghabiskan investasi sebesar US$ 1,5 miliar, untuk membangun pabrik perakitan kendaraan di Indonesia. Saat ini, sudah ada Stargazer, Stargazer X, Creta, Santa Fe dan Ioniq 5 yang telah diproduksi di dalam negeri.
Kemudian, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution juga telah membuat pabrik perakitan baterai dengan perusahaan baru PT HLI Green Power. Diharapkan, fasilitas perakitan baterai ini, bisa beroperasi pada April 2024.
Advertisement