Liputan6.com, Jakarta - Hubungan baik antara Indonesia dan Prancis, dari segi perdagangan akan semakin ditingkatkan kembali. Salah satunya, adalah potensi pengembangan industri kendaraan listrik antar dua negara tersebut.
Hal tersebut, diutarakan oleh Menteri perindustrian, Agus Gumiwang kartasasmita, dalam lawatannya ke Prancis, beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan bertemu dengan Minister Delegate for Foreign Trade, Economic Attractiveness and French Nationals Abroad Prancis, Olivier Becht, Menperin memaparkan beberapa key issues, meliputi kerja sama dalam bentuk Indonesia – European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA), deforestasi, karbon, serta peluang investasi.
Advertisement
"Terkait I-EU CEPA, kami sampaikan pentingnya kolaborasi untuk mempercepat penyelesaian perundingan yang sedang berlangsung, agar kedua pihak dapat segera memperoleh manfaat dari perjanjian tersebut," ujar Menperin di Paris.
Selain itu, Menperin juga menyampaikan rencana pertemuan lainnya dengan pelaku bisnis di Prancis dalam rangka menjalin kerja sama joint venture maupun capacity building yang akan memberikan manfaat bagi kedua pihak.
"Kami juga akan bertemu dengan perusahaan otomotif asal Prancis untuk bekerja sama dalam mengembangkan industri electric vehicle (kendaraan listrik)," papar Agus.
Sejak 2016, negosiasi kesepatan I-EU CEPA telah berjalan sebanyak 15 putaran. Karenanya, Menperin ingin mengetahui pendapat pemerintah Prancis tentang poin-poin penting perjanjian tersebut, termasuk penyelesaian masalah-masalah yang tertunda.
Â
Ekspor ke Uni Eropa
Membahas deforestasi, Menperin mengatakan bahwa sebagai mitra, Indonesia menghendaki praktik-praktik berkelanjutan yang sudah ada dalam rantai pasok pertanian di negara-negara produsen komoditas untuk dapat diakui. Hal ini terkait dengan komoditas ekspor Indonesia yang dikirim ke Uni Eropa.
Agus juga menambahkan, dalam dalam dua tahun terakhir, laju deforestasi di Indonesia mencapai titik terendah dalam Sejarah, berkat berbagai kebijakan yang diterapkan pemerintah.
Angka tersebut pada tahun lalu turun sebesar 75% ke level terendah sejak pemantauan dimulai pada tahun 1990. Karenanya, Indonesia ingin terus bekerja sama dengan Prancis untuk memastikan upaya ini tetap efektif dan memberikan hasil yang bermanfaat.
Advertisement