Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan kendaraan listrik di Indonesia kini sudah mulai ramai dilakukan oleh masyarakat. Meskipun belum sebesar mobil atau motor konvensional, namun penjualan roda empat dan roda dua ramah lingkungan tersebut mulai tumbuh dari tahun ke tahun.
Dijelaskan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat kaimudin, ada beberapa keuntungan ketika memilih untuk menggunakan kendaraan listrik, seperti dapat menghemat biaya bahan bakar, pajak, hingga perawatan.
Baca Juga
"Ada benefit yang diciptakan oleh pemerintah misalnya pajaknya berkurang dan sebagainya. Ada juga benefit yang tercipta untuk nature dari kendaraan listrik ini sendiri," jelas Rachmat, saat kegiatan Dekarbonisasi Sektor Transportasi melalui Adopsi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Wilayah Jawa Barat, Selasa (7/11/2023).
Advertisement
Rachmat melanjutkan, berdasarkan pengalamannya menggunakan kendaraan listrik sejak 2021 lalu, biaya yang dikeluarkan untuk pengisian energi memang lebih murah.
Dulu saya pas pakai kendaraan bakar isi bensin seminggu (kena biaya) Rp 500 ribu, Rp 600 ribu, sekarang saya pakai mobil listrik dari 2021 isinya mungkin dengan jarak tempuh yang sama Rp 60 ribuan. Jadi ini significant saving,” ceritanya.
Selain itu, kendaraan listrik juga memiliki efisiensi energi yang lebih tinggi dibandingkan kendaraan konvensional.
"Ada faktor melindungi lingkungan. Jadi kendaraan listrik ini tidak beremisi dari knalpotnya karena nggak punya knalpot, dia nggak keluar polusinya," imbuhnya.
Hyundai Berkomitmen Hadirkan 1 Unit Mobil Listrik Baru Setiap Tahun
Hyundai masih menjadi salah satu pabrikan yang serius hadir di pasar Indonesia dengan beragam kendaraan listrik. Saat ini, jenama asal Korea Selatan tersebut, sudah memiliki dua mobil listrik yang dijual, yaitu Ioniq 5 dan Ioniq 6.
Tidak hanya berjualan, Hyundai juga serius membangun ekosistem kendaraan listrik, mulai dari menghadirkan fasilitas pengisian daya dan juga membangun pabrik baterai mobil listrik.
Dijelaskan Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), saat ini pihaknya juga tengah melakukan survei terkait mobil listrik selanjutnya di Indonesia.
"Yang sorot di bawah Ioniq tidak hanya Rp 300 sampai Rp 400 juta, di atas Rp 500 hingga Rp 600 juta juga ada. Seven seater juga ada, ditunggu saja komitmen kita memperkenalkan produk baru, at least 1 produk baru setiap satu tahun," jelas pria yang kini ingin akrab disapa Frans, saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, terkait mobil listrik baru di Indonesia, memang akan benar-benar baru dan bukan model yang sudah ada dibuat versi listrik, atau produk yang telah dipasarkan di negara lain.
"Memang Indonesia kan pusat riset dan pengembangan ASEAN, kami develop desain dan spesifikasi baik mobil internal combustion engine (ICE) dan juga EV," tegasnya.
Sementara itu, kehadiran mobil listrik baru di Indonesia dengan harga yang kompetitif, dan merupakan varian kedua ramah lingkungan yang akan diproduksi lokal ini, juga sebagai langkah strategis bersamaan dengan bakal dimulainya produksi baterai Hyundai secara lokal.
Advertisement