Liputan6.com, Jakarta - Indonesia terus mengembangkan industri kendaraan listrik. Berbagai cara dilakukan, termasuk memberikan insentif baik kepada konsumen maupun calon investor, dalam hal ini pabrikan mobil yang berkomitmen untuk membangun dan mendirikan pabrik kendaraan roda empat ramah lingkungan.
Dijelaskan Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, pengembangan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau kendaraan listrik merupakan bagian dari upaya transisi energi yaitu dengan mentransformasi industri dan menjaga lingkungan.
Baca Juga
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pasar otomotif Indonesia menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Dengan begitu, sektor ini menjadi penting dan memiliki dampak luas terhadap ekonomi Tanah Air.
Advertisement
"Industri ini merupakan sektor yang penting untuk Indonesia. Dampak ekonominya juga sangat luas karena kita bukan hanya konsumen tapi juga produsen. Namun, kita juga harus melihat trend dunia yang mulai beralih ke kendaraan listrik," ujar Rachmat dalam keterangannya, Rabu (8/11/2023).
Rachmat bilang sejak ratifikasi Paris Agreement tahun 2016, perkembangan kendaraan listrik global naik setiap tahunnya, seperti pada tahun 2022 yang naik menjadi 14 persen.
Menurutnya di regional, saingan terbesar Indonesia adalah Thailand yang pasar kendaraan listriknya telah mencapai 8 persen pada tahun 2023.
"Indonesia perlu mengantisipasi, jangan sampai nanti industrinya terbentuk di Thailand besar, Indonesia tidak, terus nanti saat pasar sudah fokus di kendaraan listrik, jangan sampai semua kendaraan listrik kita buatan Thailand," imbuhnya.
Kenali Keuntungan Pakai Kendaraan Listrik
Penggunaan kendaraan listrik di Indonesia kini sudah mulai ramai dilakukan oleh masyarakat. Meskipun belum sebesar mobil atau motor konvensional, namun penjualan roda empat dan roda dua ramah lingkungan tersebut mulai tumbuh dari tahun ke tahun.
Dijelaskan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat kaimudin, ada beberapa keuntungan ketika memilih untuk menggunakan kendaraan listrik, seperti dapat menghemat biaya bahan bakar, pajak, hingga perawatan.
"Ada benefit yang diciptakan oleh pemerintah misalnya pajaknya berkurang dan sebagainya. Ada juga benefit yang tercipta untuk nature dari kendaraan listrik ini sendiri," jelas Rachmat, saat kegiatan Dekarbonisasi Sektor Transportasi melalui Adopsi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Wilayah Jawa Barat, Selasa (7/11/2023).
Rachmat melanjutkan, berdasarkan pengalamannya menggunakan kendaraan listrik sejak 2021 lalu, biaya yang dikeluarkan untuk pengisian energi memang lebih murah.
Dulu saya pas pakai kendaraan bakar isi bensin seminggu (kena biaya) Rp 500 ribu, Rp 600 ribu, sekarang saya pakai mobil listrik dari 2021 isinya mungkin dengan jarak tempuh yang sama Rp 60 ribuan. Jadi ini significant saving,” ceritanya.
Selain itu, kendaraan listrik juga memiliki efisiensi energi yang lebih tinggi dibandingkan kendaraan konvensional.
"Ada faktor melindungi lingkungan. Jadi kendaraan listrik ini tidak beremisi dari knalpotnya karena nggak punya knalpot, dia nggak keluar polusinya," imbuhnya.
Advertisement