Sukses

Electrum Mulai Rakit Motor Listrik H5 Pada 2025, Kejar TKDN Demi Insentif

Perusahaan patungan antara PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Electrum tengah melakukan pembangunan pabrik motor listrik di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan patungan antara PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Electrum tengah melakukan pembangunan pabrik motor listrik di Indonesia. Fasiltias perakitan ini berada di Zona E Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.

Dijelaskan Managing Director Electrum, Patrick Adhiatmadja pembangunan fasilitas perakitan ini prosesnya masih berjalan sesuai rencana. Ditargetkan, pabrik ini bisa beroperasi mulai 2025.

"Semester satu 2025 lah (mulai beroperasi), untuk tahap awal satu line perakitan," jelas Patrick, saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sementar itu, fasilitas perakitan motor listrik Electrum ini, targetnya mampu untuk produksi sekitar 200 hingga 250 ribu unit per tahun.

Selain itu, fasilitas ini juga menjadi upaya untuk mengejar penggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen, sebagai syarat sebuah model mendapatkan insentif.

Selain itu, saat ini Electrum H5 tengah dilakukan proses pengajuan sertifikasi TKDN. Namun, Patrick sendiri masih belum bisa menjelaskan secara detail, sudah sejauh mana proses yang menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan insentif motor listrik dari pemerintah Rp 7 juta.

"Memang R&D (research and development) dilakukan secara lokal, itu ada hitungannya kalkulasi TKDN. Kami sedang mengurus proses untuk bisa tersertifikasi bahwa kami cukup TKDN-nya, sehingga kami bisa qualified untuk mendapatkan insentif pemerintah," tegas Patrick.

2 dari 2 halaman

Investasi Rp 1 Triliun

Sebelumnya diberitakan, Perusahaan patungan (joint venture/JV) bernama Electrum milik PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menyiapkan dana investasi lebih dari Rp 1 triliun.

Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) sekaligus Komisaris Electrum Pandu Patria Sjahrir mengatakan, dana tersebut dialokasikan untuk kebutuhan Research and Development (R&D) hingga pembangunan pabrik Electrum.

"Bakal lumayan besarlah masih di atas Rp 1 triliun," ujar dia saat ditemui di Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Sayangnya, Pandu tidak menjelaskan secara rinci apakah dana tersebut akan dialokasikan untuk produksi motor listrik atau tidak.

 

 

Video Terkini