Liputan6.com, Jakarta - Royal Enfield menghabiskan waktu berpuluh-puluh tahun untuk memproduksi motor bergaya klasik. Bahkan teknologi injeksi bahan bakar masih merupakan tambahan yang relatif baru di sepeda motornya.
Namun sekarang mereka menggambarkan transformasi merek dengan mengenalkan prototipe Electric Himalayan. Dan Himalayan niremisi yang dikenalkan di EICMA 2023, adalah model berpendingin cairan pertama perusahaan. Padahal perusahaan lain justru membuat model retro.
Baca Juga
Electric Himalayan bukanlah model produksi atau bahkan teaser untuk mesin yang akan datang. Sebaliknya, ini adalah unit uji coba untuk mengeksplorasi ide-ide masa depan dan melihat seberapa baik teknologi sepeda listrik dapat mengatasi kondisi berat. Bisa digunakan di pegunungan sesuai dengan namanya.
Advertisement
Dari sudut pandang gaya, Electric Himalayan Test Bed sangat berbeda dari apa yang kita ketahui dari Royal Enfield. Motor ini jelas sangat berorientasi pada performa, menampilkan suspensi upside down berdiameter besar dan shock belakang bertenaga gas Ohlins, lengkap dengan reservoir eksternal. Panel bodi juga tak banyak menempel, sehingga memberikan estetika seperti prototipe.
Kotak baterai struktural yang berfungsi ganda sebagai sasis dan penggunaan serat komposit untuk bodywork menjadi ide cemerlang. Semua itu dikembangkan Harris Performance asal Inggris.
Tangki bahan bakar yang menempel sebenarnya bukanlah sebuah penampung bensin, melainkan merupakan tempat port pengisian daya untuk memudahkan akses.
Motor ini menggunakan dasar dual-sport, dengan kombinasi roda depan 21 inci dan roda belakang 17 inci, lengkap dengan karet serbaguna yang menonjol.
Sayangnya detail performa, kapasitas baterai, dan jangkauan masih dirahasiakan. Dan kemungkinan akan terus berkembang seiring dengan perkembangan proyek lebih lanjut.
Namun jelas bahwa sepeda motor listrik adalah sesuatu yang serius untuk dikejar Royal Enfield.
“Saat kami memulai proyek ini, kami ingin menciptakan sesuatu yang akan menjadi panduan bagi perjalanan berkelanjutan jangka panjang di Himalaya,” kata Mario Alvisi, Chief Growth Officer EV Royal Enfield.
Model Listrik Classic
“Lebih dari sekadar membangun sepeda motor berdasarkan peraturan atau arahan, kami melihat ini sebagai peluang untuk menciptakan sesuatu yang unik dan menginspirasi generasi masa depan. Electric Himalayan Testbed lebih dari sekadar konsep desain. Bagi kami, ini adalah visi dan gambaran sekilas tentang apa yang dapat kami harapkan di masa depan. Ada cetak biru mobilitas listrik yang jauh lebih besar di Royal Enfield dan kami terus berupaya menciptakan berbagai ekspresi 'menggemparkan' dari sepeda motor murni,” kata Mario.
“Sepeda motor konsep Electric Himalayan ini adalah hasil dari upaya kami, karena tujuan dan inovasi berpadu dengan desain dan karakter Royal Enfield. Sepeda motor ini hanyalah bagian dari ekosistem eksplorasi dan petualangan berkelanjutan yang lebih besar. Kami akan bertanggung jawab mulai dari pemberhentian pengisian daya ramah lingkungan, menciptakan komunitas mandiri hingga berkolaborasi dengan UNESCO untuk melestarikan warisan budaya tak benda di kawasan Himalaya. Dan ada banyak inisiatif yang kami dorong dengan penuh semangat,” kata B. Govindarajan, CEO Royal Enfield.
Mengenai masa depan pengembangan kendaraan listrik Royal Enfield, menarik untuk melihat bahwa perusahaan tersebut mengincar performa off-road sebagai bagian dari rencana kendaraan listriknya.
Sedangkan untuk konsep listrik Himalaya, peluncuran resminya tampaknya belum akan terjadi, setidaknya sampai beberapa tahun ke depan.
Meski demikian, platform lain juga diperkirakan akan segera hadir, khususnya model listrik Classic yang sangat dinantikan.
Sumber: Oto.com
Advertisement