Liputan6.com, Jakarta - Shockbreaker menjadi salah satu komponen penting untuk menunjang kenyamanan saat berkendara. Berfungsi sebagai peredam guncangan, memberikan bantingan yang tidak terasa kasar saat melaju di berbagai kondisi jalan.
Komponen inipun memerlukan perawatan rutin, terutama jika pengendaranya memiliki mobilitas yang padat setiap harinya.
Dalam upaya menjaga shockbreaker tetap awet dan berfungsi dengan baik, ada beberapa cara perawatan yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah membersihkannya secara teratur.
Advertisement
Kotoran yang menempel pada shockbreaker dapat merusak seal dan menyebabkan kebocoran oli. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas pegas pada shockbreaker secara alami.
Selain membersihkan shockbreaker, perlu memperhatikan beban yang dibawa. Beban berlebihan dapat mengakibatkan suspensi tidak berfungsi dengan baik.
Disarankan untuk mengganti oli pada komponen ini setiap 2-3 tahun agar tetap nyaman saat digunakan.
Menggunakan shockbreaker yang rusak dapat merusak komponen lain pada motor, termasuk ban.
Shockbreaker rusak
Jika shockbreaker rusak dan tetap digunakan, kondisi ban tidak akan merata, yang pada akhirnya dapat menyebabkan keausan pada beberapa bagian ban
Karena itu sebaiknya setiap pengguna sepeda motor memeriksa kondisi shockbreaker secara berkala, memastikan posisinya tetap di tengah (center) dan semua komponen, termasuk karet mounting-nya masih berfungsi dengan baik.
Advertisement