Liputan6.com, Shanghai - Salah satu perusahaan otomotif asal China, BYD, akan segera masuk ke pasar Indonesia mulai 2024. Jenama Tiongkok ini, akan memanaskan lantai pasar mobil listrik Tanah Air, dengan membawa berbagai model andalannya.
Sebelum resmi berbisnis di dalam negeri, BYD mengajak sejumlah media otomotif nasional, termasuk Liputan6.com untuk berkunjung ke markas besarnya di Shenzhen, China.
Baca Juga
Selain itu, dalam agenda kunjungan tersebut, rombongan juga diajak untuk melihat proses produksi di salah satu pabrik perakitannya, yang berada di Changzhou City, China.
Advertisement
Seperti halnya pusat perakitan lainnya, pabrik BYD ini memiliki tiga area, yaitu stamping, Welding, dan juga assembly.
Jenama asal Negeri Tirai Bambu ini, sengaja mengajak media otomotif nasional, untuk membuktikan dan memberikan pengalaman langsung, bagaimana mobil listrik canggih BYD dirakit.
Namun sayang, dalam kunjungan kali ini, para awak media tidak diperbolehkan mengambil gambar di area pabrik, untuk menjaga kerahasian perusahaan.
Masuk area pertama, adalah stamping dengan luasan 100 ribu meter persegi, yang digunakan untuk produksi panel body dengan mesin pembuat modul stamping yang memliki kapasitas 2.500 ton.
Sebagai informasi, saat ini pabrik BYD Changzou memproduksi dua model, yaitu Atto 3 dan Seal.
Masuk ke area welding, dengan teknologi laser welding, di mana merupakan teknologi paling canggih, dengan tingkat kerapatan pengelasan rangka yang sudah hampir tidak terlihat.
Untuk rasio komposisi outomatisasi di pabrik ini, mencapai 95 persen dengan total robot sebanyak 447 unit di 1 area welding, dan lebih dari 1.000 robot untuk keseluruhan pabrik.
Perakitan
Sementara itu, untuk area assembly, baru berdiri pada 2019, dengan luasan 11.600 m2. Sedangkan pada 2021, fasilitas ini memproduksi kendaraan yang dilengkapi dengan e-platform untuk pertama kalinya.
Pabrik ini, memiliki sistem otomatisasi untuk perakitan yang mengsingkronkan timing penyatuan antara rangka mobil atau platform, dan baterai secara bersamaan.
Perlu diketahui, pabrik ini memiliki total kapasitas sebanyak 1.200 unit per hari, dengan dua shift bekerja. Namun, kapasitas ini, tetap disesuaikan dengan permintaan pasar.
Jika sedang turun, maka penggunaan robot akan ditukar menggunakan manual, dengan menurunkan kapasitas produksi.
"Pada dasarnya, industri otomotif terdiri dari 2 bagian penting, manufacturing dan distributionship. Pada kunjungan pabrik hari pertama ini, kami bermaksud untuk menunjukan kesiapan BYD dalam mensuplai dan memenuhi kebutuhan demand di market melalui advanced and massive production facility," ujar Luther Panjaitan, Head of Marketing Communication PT BYD Motor Indonesia, saat ditemui di China, Senin (18/12/2023).
Advertisement