Sukses

Goodyear Akan Kelola Menajemen Ban Bus Transjakarta

PT Goodyear Indonesia Tbk (Goodyear) menjalin kerja sama dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dalam pengelolaan serta pelatihan penatalaksanaan serta perawatan ban.

Liputan6.com, Jakarta - PT Goodyear Indonesia Tbk (Goodyear) menjalin kerja sama dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dalam pengelolaan serta pelatihan penatalaksanaan serta perawatan ban.

Hal itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan di Halte Transjakarta Tosari, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2023).

 

Dalam kerja sama ini, Goodyear akan melakukan pengkajian penerapan manajemen ban, pelatihan bagi pramudi, mekanik, dan pengelolaan manajemen ban di depo Transjakarta.

Presiden Direktur PT Goodyear Indonesia Tbk Iman Santoso menyampaikan, pengalaman perusahaannya dalam memantau tatalaksana ban pada banyak armada di seluruh Indonesia, terbukti bahwa biaya perawatan ban menyerap kurang lebih 30 persen dari total biaya pemeliharaan kendaraan.

Sehingga kemampuan menatalaksana ban tentu saja akan memberi keuntungan maksimal bagi manajemen untuk mengembangkan kualitas operasional armada.

"Di samping itu, MoU ini merupakan sebuah simbol untuk kedua perusahaan uang memahami pentingnya keselamatan para pengendara dan penupang bus maupun kendaraan operasional Tranjakarta," terang Iman usai penandatanganan MoU.

Sementara itu, Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza menyebut bahwa kerja sama yang berfokus pada pemeliharaan ban ini merupakan upaya untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pelanggan

"Sangat penting bagi kami memastikan bahwa setiap unit ban yang berputar harus memenuhi syarat keselamatan dan kenyamanan. Karena hal itu akan sangat memengaruhi ketepatan waktu dan efisiensi," jelasnya di tempat yang sama.

 

2 dari 2 halaman

Menghasilkan Keuntungan

Sekadar informasi, dalam satu hari terdapat 4.504 bus Transjakarta yang melayani 1,1 juta pelanggan. Jarak tempuh harian yang tinggi mengurangi umur pakai ban dengan cepat.

Karena itulah dibutuhkan sistem perawatan sekaligus diagnostik yang menyeluruh pada ban demi mendukung efisiensi dan kualitas pelayanan transportasi.

"Kami harap kerja sama ini dapat terjalin dengan baik, menghasilkan keuntungan dan kemanfaatan bagi kedua perusahaan," ujar Welfizon.

Dirinya juga menyampaikan, saat ini pihaknya melakukan pembelian ban secara mandiri. Dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan pola-pola lain yang dapat dilakukan bersama.

"Misalnya bentuknya nanti bannya dengan harga kilometer tertentu, sehingga efisiensi atau biaya yang dikeluarkan Transjakarta bisa menjadi efisien.

"Ini menjadi langkah kita dalam rangka melakukan efisiensi terkait dengan PSO atau subsidi yang dilakukan oleh Pemprov DKI," tutup Welfizon.