Sukses

Melihat Langsung Pabrik Baterai Lithium LFP Milik BYD di China

Baterai menjadi salah satu komponen penting dari sebuah mobil listrik. Hal tersebut, kemudian disadari betul oleh salah satu produsen kendaraan ramah lingkungan asal China, BYD

Liputan6.com, Chongqing - Baterai menjadi salah satu komponen penting dari sebuah mobil listrik. Hal tersebut, kemudian disadari betul oleh salah satu produsen kendaraan ramah lingkungan asal China, BYD.

Bahkan, jenama Tiongkok ini memiliki pabrik baterai lithium iron-phosphate (LFP) yang disebut Blade Battery, di Chongqing, China yang dikelola oleh FinDreams, sebagai anak perusahaan dari BYD. Pabrik baterai FinDreams memiliki total nilai investasi mencappai 18 juta dolar AS.

Dijelaskan Eagle Zhao, Presiden Direktur BYD Motor Indonesia, Blade Battery diklaim lebih baik dibanding baterai mobil listrik biasa, seperti lithium ion NMC.

"Baterai LFP sangat aman, dengan daya tahan yang tinggi. Dengan kepadatan energinya yang tinggi, dan juga sangat aman untuk kendaraan listrik," jelas Eagle, saat ditemui di Chongqing, China, Kamis (21/12/2023).

Dari riset yang telah dilakukan secara mandiri oleh BYD, Blade Battery memiliki kemampuan yang lebih mutakhir dibanding baterai lainnya untuk diimplementasikan pada kendaraan elektrik. Baterai jenis ini dapat digunakan hingga 600 km dan dapat meningkatkan kepadatan energi hingga 50 persen.

Tingkat keamanan dari Blade Battery ini pun sudah teruji dengan peningkatan yang signifikan. Dengan keunggulan itulah, BYD memiliki pijakan yang kuat bagi pengembangan kendaraan elektriknya.

"Saat ini BYD menjadi produsen baterai terbesar ke-2 di dunia. Skala fasilitas, teknologi, serta volume produksi yang kami miliki inilah yang menjadi bukti keunggulan BYD dibandingkan produsen kendaraan elektrik lainnya,” tambah Luther Panjaitan, Head of Marketing Communication PT BYD Motor Indonesia di kesempatan yang sama.

2 dari 2 halaman

Tes Blade Battery

Blade Battery menjadi satu-satunya yang lolos melalui serangkaian tes, salah satunya Nail Penetration Test, yang menguji kemampuan mengeliminasi potensi terbakarnya baterai saat kecelakaan.

Pada aspek longevity, sel Blade Battery memiliki rentang hidup sepanjang 1.200.000 km atau sekitar 3.000 kali charge, sehingga sangat tepat untuk penggunaan jangka panjang.

Para ahli di BYD juga terus menyempurnakan volume kubik instalasi baterai dengan menyediakan 50% lebih banyak ruang untuk penyimpanan dan fitur lainnya. Selain itu, Blade Battery juga telah melewati uji kondisi ekstrem, seperti dihancurkan, ditekuk, dipanaskan dalam tungku hingga 300 °C, dan diisi berlebihan hingga 260 persen.