Liputan6.com, Jakarta - Ketika memutuskan untuk membeli sepeda motor baru, jangan hanya untuk sekedar mencari tampilan keren atau mengutamakan gengsi.
Kenyamanan saat menggunakannya dan motor yang memenuhi kebutuhan harus diperhatikan. Berikut 10 faktor yang harus diperhatikan sebelum membeli sepeda motor.
Baca Juga
1. Cash atau Kredit
Ini jadi pertimbangan paling dasar. Sudah bukan rahasia kalau membeli motor dengan langsung membayar tunai, harganya jauh lebih murah ketimbang kredit. Tapi rasanya tak banyak orang yang mampu membeli kendaraan secara tunai. Bahkan untuk unit paling murah yang ada di pasaran sekalipun. Solusi lain, mencari uang muka dan cicilan yang sesuai kemampuan finansial Anda.
Advertisement
2. Pengalaman
Faktor pengalaman menjadi hal wajib. Kalau Anda belum banyak pengalaman mengendarai motor, sebaiknya jangan beli motor yang susah dikendarai. Misal motor sport, pada dasarnya berbeda rasa berkendara dari skuter dan motor bebek. Apalagi motor dengan kapasitas mesin besar, tidak disarankan untuk dibeli oleh pemula.
Dalam dunia motor hobi, ada istilah motor pemula maupun untuk yang sudah ahli. Jadi bisa bertahap meng-upgrade motor ketika Anda sudah terbiasa berkendara dan ingin beralih ke motor lebih serius. Dari skuter kecil ke skuter mesin besar, dari skuter ke motor sport fairing atau naked 150 cc dan seterusnya.
3. Rute yang Dilalui
Tempat tinggal atau jalanan yang bakal dilalui juga menjadi bahan pertimbangan. Bila kondisi tempat Anda tinggal dan jalanan yang sering dilewati lebih banyak rusaknya atau off road. Tentu motor skuter kecil dengan ground clearance rendah tidak memadai. Pengendara bisa memilih yang bergaya adventure, dual purpose atau trail. Intinya, membeli motor sesuai kebutuhan dari sudut pandang lokasi dan medan tempuh.
4. Model
Konsumen juga perlu mengetahui model apa yang tersedia di pasaran. Putuskan jika sudah sesuai keinginan dan kebutuhan. Ada beberapa tipe motor yang ditawarkan saat ini. Mulai dari bebek, skutik, sport hingga trail.
5. Frekuensi Pemakaian
Setiap pembelian sepeda motor, Anda juga wajib menyisihkan uang untuk bahan bakar dan biaya servis. Kaitannya dengan seberapa sering Anda memakai motor. Kalau frekuensinya sangat sering, bisa mempertimbangkan motor irit konsumsi bahan bakar maupun mudah dalam pengurusan dan perawatannya. Jenis bebek dan skutik entry level bisa jadi pilihan terbaik.
Advertisement
6. Kapasitas Mesin
Kapasitas mesin juga jadi pertimbangan sebelum Anda memilih motor baru. Enjin yang ditawarkan pabrikan mulai 100 cc sampai 1.000 cc. Ini kaitannya soal tenaga yang bisa didapat dan dimensi. Harus benar-benar sesuai kebutuhan. Semakin besar kapasitas mesin, konsumsi bahan bakar meningkat dan ukuran juga dipastikan membesar. Buat dipakai harian, volume mesin kecil bisa jadi pilihan bijak.
7. Proporsi Bodi
Jangan hanya ingin tampil gaya, tapi tidak memperhatikan proporsi bodi motor. Bakal terlihat aneh ketika orang bertubuh besar dan kekar naik motor skuter kecil 100 cc. Sebaliknya juga, dengan badan kurus kecil mengendarai moge bermesin 1.000 cc. Tak cuma itu, tinggi dan postur badan juga berpengaruh pada kenyamanan. Jadi sebaiknya pilih ukuran motor yang sesuai dengan postur badan Anda, agar bisa mendapat kenyamanan saat berkendara.
8. Kepraktisan
Tak hanya kenyamanan, nilai-nilai kepraktisan juga harus diperhitungkan. Jenis motor seperti skuter matik atau skutik jadi pilihan terbaik. Bisa dirasakan dari pengendalian, rasa berkendara sampai kapasitas penyimpanan atau untuk membawa barang bawaan. Sebaliknya, motor sport lebih kecil kadar kepraktisannya. Maka sering dijumpai box tambahan di belakang dan samping dari motor selain jenis skuter dan motor bebek.
9. Suku Cadang dan Aksesori
Bisa mendandani sesuai preferensi bagi sebagian orang adalah salah satu kepuasan. Modifikasi ringan dengan penambahan aksesori hingga ubahan sektor performa sering dilakukan pemilik motor. Kalau pertimbangan Anda untuk modifikasi, cari motor yang ramah suku cadang dan aksesorinya di pasaran. Dengan itu, tak kesulitan kalau ingin meningkatkan penampilan maupun performa motor Anda.
10. Baru atau Bekas
Membeli motor pertama tentu jadi hal bermakna. Banyak orang yang merasa harus membelinya baru, bukan bekas. Pilihan ini sebetulnya kembali kepada kebutuhan dan dana yang dimiliki. Membeli bekas memang cenderung lebih murah, tapi tak sedikit yang mengkhawatirkan kualitas dan daya tahannya karena sudah dipakai orang lain sebelumnya. Lagi pula membeli motor dari baru atau bekas sama-sama menawarkan keunggulan dan punya kekurangan.
(BGX/TOM)
Sumber: Oto.com
Advertisement