Sukses

Sepeda Motor dengan Rem ABS Perlu Perhatian Khusus, Apa Saja?

Fitur Anti-lock Braking System (ABS) sudah banyak disematkan pada sepeda motor yang dijual di Indonesia. Skutik dengan mesin 125 cc pun sudah banyak yang mengadopsi sistem canggih tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Fitur Anti-lock Braking System (ABS) sudah banyak disematkan pada sepeda motor yang dijual di Indonesia. Skutik dengan mesin 125 cc pun sudah banyak yang mengadopsi sistem canggih tersebut.

Rem ABS berfungsi untuk mencegah ban motor terkunci saat pengendara melakukan pengereman mendadak. Sistem ABS menjaga traksi serta daya cengkeram ban sehingga roda motor tidak slip.

Namun umumnya pada sepeda motor, penyematan fitur ABS hanya hadir pada varian teratas saja. Opsi yang dihadirkan oleh produsen pun berbeda-beda, ada yang ditanam pada ke-2 roda atau hanya di roda depan.

Dijelaskan oleh After Sales Main Dealer Yamaha PT Thamrin Brothers Area Sumatera Selatan & Bengkulu, Muslian mengatakan, cara kerja ABS adalah dengan mendeteksi sensor pada roda depan dan belakang.

"Jika ada pengurangan kecepatan secara tiba-tiba karena pengereman mendadak, sistem ABS akan mengurangi tekanan pada sistem rem. Ini dapat mencegah kemungkinan roda terkunci dan pengendara dapat menjaga kestabilan atau keseimbangan motor," terangnya lewat keterangan resmi.

Agar performa rem ABS tetap bekerja secara normal tanpa kendala, menurut Muslian perlu melakukan perawatan yang benar. Hal ini perlu dilakukan agar kinerja sistem sistem rem ABS tak mengalami malafungsi.

2 dari 2 halaman

7 Tips Jitu Merawat Rem ABS pada Sepeda Motor

1. Pemilik motor wajib secara rutin melakukan penggantian minyak rem yang sesuai periode yang dianjurkan oleh pabrikan.

2. Selalu melakukan pengecekan minyak rem dan periksa apakah terdapat kebocoran pada sistem pengereman.

3. Saat akan melakukan pengisian atau penambahan minyak rem, lakukan proses bleeding (pembuangan angin pada sistem rem).

"Untuk sepeda motor Yamaha, penggantian minyak rem disarankan setiap 20.000 kilometer atau setiap 1 sampai 2 tahun sekali sesuai dengan pemakaian motor," imbuh Muslian.

4. Perhatikan lampu indikator saat kunci kontak diputar ke posisi ON. Apabila lampu tidak menyala maka terindikasi ada kerusakan.

"Selanjutnya ketika motor berjalan, dan indikator ABS berkedip, maka ada masalah pada sistem pengereman ABS. Untuk itu konsumen bisa melakukan pengecekan di bengkel resmi," jelasnya.

5. Lakukan pemeriksaan kampas rem tiap kelipatan 3.000 km sekali. Apabila kondisi sudah aus segera lakukan penggantian karena akan membuat kemampuan pengereman menjadi tidak optimal. Di lain hal juga akan membuat piringan cakram menjadi aus karena gesekan berlebih.

6. Ketika melakukan penggantian kampas rem, jangan lupa juga memeriksa kondisi kaliper dan cakram. Bersihkan dari debu tanah, mintak, serta kotoran lain yang menempel pada komponen tersebut.

7. Dan terakhir melakukan pengecekan rutin pada komponen selang rem. Jika terdapat masalah seperti retak, kebocoran, hingga tertekuk maka akan berdampak pada sistem pengereman yang menjadi tidak maksimal.

(KIT/TOM)

Sumber: Oto.com

Video Terkini