Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pabrikan mobil listrik asal China, BYD telah memastikan akan resmi masuk ke pasar otomotif Tanah Air pada semester satu 2024. Tidak hanya menjual berbagai model ramah lingkungannya, jenama Tiongkok ini juga berencana untuk investasi, termasuk membangun pabrik mobil listrik dan juga baterai.
Namun, BYD sendiri belum mengungkapkan secara gambalang, terkait kucuran dana untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air tersebut.
Baca Juga
Dijelaskan General Manager BYD Asia-Pasific Auto Sales Division, Liu Xueliang, investasi BYD ini masih menunggu kepastian dari regulasi kendaraan listrik dari Pemerintah Indonesia.
Advertisement
"Nilai investasi sudah ada di tangah saya. Namun, bagaimana implementasinya, tergantung detail regulasi dari insentif kendaraan bermotor listrik," ujar Liu, saat ditemui oleh Liputan6.com di Markas Besar BYD, di Shenzhen, China, belum lama ini.
Regulasi yang dimaksud Liu, adalah petunjuk teknis (juknis) dari Peraturan Presiden (Perpres) NOmor 79 Tahun 2023, sebagai Perubahan Atas Perpres Nomor 55 Tahun 2019, tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk Transportasi Jalan.
"Kami, melakukan strategi terbaik terkait dengan rencana bisnis di Indonesia. jadi, kesimpulannya, BYD tunduk pada detail regulasi tersebut, dari sisi kebijakan, seberapa cepat, seberapa detail menyangkut implementasi investasi akan kami informasikan," tegas Liu.
Â
BYD Serius Garap Pasar Indonesia
Sementara itu, BYD sendiri sudah mengatakan jika akan serius berbisnis di Indonesia, yang memang sangat potensial dan tengah berkembang. Terlebih, terkait keberadaan kendaraan listrik yang memang sudah menjadi keniscayaan.
"Tren sudah tak bisa dikesampingkan. Sudah clear, secara globally soal transisi ke new energy vehicle (NEV). Banyak hal yang penting yang bisa kami lakukan ke depannya, terutama untuk green electric mobility," tegas Liu.
BYD sendiri, telah memutuskan untuk pasar ke pasar Indonesia dengan sangat serius. Artinya, memang tidak hanya menjual mobil listrik saja di Indonesia, tapi juga membangun sebuah eksosistem kendaraan listrik, seperti pabrik mobil listrik, baterai dan jaringan pendukung keberlangsungan elektrifikasi.
Â
Advertisement