Sukses

Bangun Pabrik di Indonesia, BYD Tidak Akan Rangkul Perusahaan Lokal

BYD telah memutuskan untuk hadir di pasar otomotif Indonesia pada semester satu 2024

Liputan6.com, Jakarta - BYD telah memutuskan untuk hadir di pasar otomotif Indonesia pada semester satu 2024. Jenama asal China ini, juga berencana untuk berinvestasi dengan mendirikan pabrik mobil listrik dan juga baterai di Tanah Air.

Meskipun nilai investasi dari BYD di pasar otomotif dalam negeri belum terungkap dan masih menunggu aturan jelas terkait kendaraan listrik di Indonesia, namun pabrikan yang bermarkas di Shenzhen, China ini sudah mengungkapkan tidak akan menggunakan mitra manufaktur lokal untuk melakukan perakitan kendaraan listriknya. Artinya, merek dengan nama panjang Build Your Dream ini, akan mendirikan fasilitas perakitan sendiri.

Sebagai gambaran, pabrikan China lainnya yang sudah mendirikan pabrik perakitannya sendiri di Tanah Air, adalah Wuling dan juga DFSK. Jadi, BYD kemungkinan besar akan mengikuti model bisnis, layaknya dua pabrikan yang sudah terlebih dahulu berkiprah di Tanah Air tersebut.

"Kami lebih memilih untuk produksi di pabrik kami sendiri, ketimbang kerja sama dengan perusahaan di Indonesia," jelas General Manager BYD Asia-Pacific Auto Sales Division, Liu Xueliang, saat ditemui di markas besarnya, di Shenzhen, China, belum lama ini.

Selain itu, Liu juga menjelaskan, bahkan pihak BYD juga berencana untuk membawa mitra supliernya sendiri dari China.

"Di Indonesia, kami memulai dari transportasi umum, bus listrik dan taksi. Kami juga mendapat pengakuan dari segi kualitas produk kami di sana. Di samping itu, konsumen juga ingin tahu bagaimana bisnis kami lainnya, seperti kendaraan penumpang," tegas Liu.

2 dari 2 halaman

Tunggu regulasi

Sementara itu, memang terkait pabrik BYD di Indonesia belum ada informasi detail, bahkan juga lokasi fasilitas ini akan dibangun. BYD sendiri, masih menunggu kepastian dari regulasi kendaraan listrik dari Pemerintah Indonesia, sebelum memutuskan menanamkan modalnya di Tanah Air.

"Nilai investasi sudah ada di tangah saya. Namun, bagaimana implementasinya, tergantung detail regulasi dari insentif kendaraan bermotor listrik," tukas Liu.