Liputan6.com, Jakarta - Lampu mobil sering mati ditengah jalan tentu menjadi hal yang sangat menyebalkan, apalagi jika matinya ketika malam hari.
Lampu mobil yang mati tersebut disebabkan karena filamen yang putus, penyebabnya sendiri bermacam-macam, mulai dari panas, getaran ataupun arus listrik yang terlalu tinggi.Â
Hal ini juga tak lepas dari kualitas bohlam yang digunakan. Bohlam dengan harga murah biasanya tak kuat menahan panas sehinga mudah putus. Bahkan ada yang dinyalakan 3 jam misalnya udah putus.
Advertisement
Berikut adalah beberapa faktor lampu mobil cepat putus seperti dikutip dari Garasi.id:
1. Ada Korsleting yang Membuat Sekring Putus
Pertama lampu mobil yang mati bukan berarti lampunya yang bermasalah. Bisa saja rangkaian lampunya yang terputus, seperti pada sekring.
Sekring akan memutuskan rangkaian kelistrikan apabila ada korsleting, sehingga kalau Sahabat mendapati lampu mobil tiba-tiba mati coba cek dulu sekeringnya.
Apabila putus, jangan langsung diganti. Sekering putus itu menandakan ada korsleting di sepanjang rangkaian lampu. Coba cari apakah ada kabel yang terkelupas atau kondisi soket yang kurang normal.
2. Penggunaan Sekring yang Terlalu Besar
Fuse atau sekring memiliki fungsi untuk mengamankan rangkaian listrik dari aliran arus besar yang bisa menimbulkan kebakaran.
Cara kerja fuse adalah dengan menggunakan kawat tipis yang memiliki batas kekuatan tertentu. Dengan kata lain, kawat ini secara otomatis akan terputus apabila ada aliran arus yang melebihi kapasitasnya.
Namun, hal ini kurang diketahui oleh banyak orang. Terkadang ada masalah sekring yang putus terus, apabila mereka mengganti fuse tersebut dengan kapasitas yang lebih tinggi memang fuse akan tahan.
Oleh karena itu, apabila kejadian lampu putus sering menimpa, coba lihat sekringnya dan cocokan dengan kapasitas aslinya pada tutup box sekering. Apabila benar sekring terlalu besar maka segera ganti sekring dengan ukuran yang sesuai.
Â
3. Tegangan Kelistrikan Mobil Berlebihan
Tegangan aki kendaraan umumnya 12 Volt. Namun tegangan tersebut bisa melonjak hingga 14 Volt saat mesin hidup, ini karena sistem pengisian sedang mengisi daya baterai.
Akibat dari lonjakan tegangan ini maka semua sistem kelistrikan yang terhubung pada baterai akan terpengaruh, imbasnya lampu lebih terang.
Sementara itu, bohlam lampu juga memiliki batas tegangan. Ada lampu 12 Volt dan ada pula lampu 24 Volt. Untuk mobil yang menggunakan kelistrikan 12 Volt maka menggunakan lampu 12 Volt.
Sehingga, lonjakan tegangan ini menimbulkan aliran listrik berlebih pada lampu sehingga, filamen lampu bisa terbakar dan akhirnya terputus.
Tapi pada mobil injeksi umumnya sudah dilengkapi aki dengan voltage stabilizer sehingga meski tegangan pengisian mencapai 14 Volt, sistem kelistrikan mobil tetap 12 Volt.
Kalau masalah lampu mati tetap melanda, maka yang perlu dicek adalah regulator serta pada mobil injeksi ada pada aki keringnya. Apabila aki kering mulai soak atau menggelembung maka bisa saja disitu letak masalahnya.
4. Kualitas Lampu Kurang Baik
Tak sedikit pemilik mobil yang tergiur dengan bohlam lampu murah dengan label bersinar terang dan berkualitas tinggi. Padahal, kualitas lampu salah satunya bisa dilihat dari harga. Mungkin benar, lampu mobil yang memiliki harga lebih murah bisa mengeluarkan cahaya dengan intensitas lebih tinggi.
Tapi bagaimana dengan ketahanannya ? lampu yang terang dan benar-benar awet memiliki harga yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan jenis lampu lain. Oleh sebab itu, perhatikan aspek ketahanan apabila Sahabat tidak mau bolak-balik membeli bohlam lampu karena sering putus.
Â
Advertisement
5. Soket Lampu Meleleh
Soket lampu terbuat dari bahan plastik dan karet sebagai seal. Bahan ini memang ringan dan ekonomis, namun apabila terkena panas bahan ini sangat rentan meleleh.
Panas ini bisa timbul karena faktor lampu itu sendiri, semakin terang lampunya maka semakin besar pula arus yang dibutuhkan. Ini berpotensi menimbulkan panas disekitar soket yang bisa melelehkan soket.
Soket yang meleleh bisa membuat cengkraman soket kurang kencang, sehingga hubungan terminal didalam soket berpotensi kendor.
Hal inilah yang membuat lampu kadang mati dan kadang hidup. Selain itu, soket yang meleleh juga bisa memicu terjadinya korsleting, sehingga akan memutuskan rangkaian kelistrikan lampu.