Liputan6.com, Jakarta - Mitsubishi Motors Corporation meluncurkan Mitsubishi XForce pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2023. Terdapat 2 varian XForce yang bisa dipilih oleh konsumen, yaitu Exceed CVT dijual seharga Rp 379.900.000 dan Ultimate CVT dibanderol Rp 412.900.000. Keduanya berstatus on the road Jakarta.
Dengan harga yang mencapai Rp 412 jutaan untuk varian tertinggi, terkadang muncul pertanyaan dari calon konsumen soal fitur-fitur yang ditawarkan. Salah satunya yaitu tidak adanya fitur sunroof atau panoramic roof pada Mitsubishi XForce. Atsushi Kurita selaku President Director PT MMKSI (Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia) menanggapi soal tidak adanya sunroof atau panoramic roof pada Mitsubishi XForce.
"Mengenai panoramic roof, sebenarnya bisa saja, di Jepang kami punya Outlander Sport yang punya panoramic roof, jadi secara teknikal kami tidak punya kesulitan untuk memasang panoramic roof. Alasan mengapa kami tidak pakai, karena kami memiliki sistem audio premium dari Yamaha. Untuk mendapatkan performa yang baik dan ruangan yang nyaman akan sangat mungkin tanpa panoramic roof. Begitu juga dengan ruangan yang lebih lega. Makanya kami memiih untuk tidak memasang panoramic roof," ungkap Kurita.
Advertisement
Menurut Kurita, panoramic roof juga memiliki pengaruh kecil terhadapi efisiensi bahan bakar. Selain itu, ruang kepala di mobil juga akan berkurang jika menggunakan panoramic roof. Namun, Kurita tidak menutup kemungkinan akan menggunakan fitur tersebut di masa mendatang.
Â
Bisa Pasang Panoramic Roof Jika Dibutuhkan
"Kami sekarang mencoba melakukan studi, jika memang diperlukan ke depannya kami bisa saja memasang panoramic roof. Hanya saja itu akan sangat berpengaruh pada konsumsi bahan bakar. Selain itu kami juga perlu mempelajari apakah Yamaha audio akan terpengaruh oleh kondisi pemasangan panoramic roof,"Â lanjut Kurita.Â
Intan Vidiasari selaku General Manager Marketing and PR Communication MMKSI menjelaskan sistem audio pada XForce memiliki kelebihan dari sisi dynamic sound.
" Jadi sebenarnya dynamic sound itu bukan audio biasa. Jadi bukan sekadar dipasang saja. Audio itu didesain bersama mobilnya. Saat mobilnya berakselerasi dan kena hujan, dia punya teknologi sensor yang bisa menyesuaikan kualitas suaranya. Jadi kalau musiknya terasa lebih kencang itu karena mobil melewati kondisi jalan yang kurang ideal. Kalau sound system enggak peduli, tidak ada penyesuaian. Di Yamaha ini seiring berjalan maka akan melakukan penyesuaian," pungkas Intan.
Advertisement