Sukses

Terios 7 Wonders: Menikmati Keindahan Alam dan Budaya di Halmahera Barat

Terdapat tiga destinasi yang disambangi rombongan Terios 7 Wonders di hari kedua dan ketiga, yakni Desa Naga, Desa Talaga serta Pulau Babua di Halmahera Barat, Maluku Utara.

Liputan6.com, Jailolo - Pada hari ketiga dan keempat eksplorasi Ternate-Halmahera, rombongan Terios 7 Wonders melakoni perjalanan cukup panjang. Terdapat tiga destinasi Wonders yang disambangi pada 16-17 Januari 2024, yakni Desa Naga, Desa Talaga serta Pulau Babua di Halmahera Barat, Maluku Utara.

Perjalanan ke Desa Naga dimulai dari kota Jailolo tempat rombongan bermalam. Jarak yang ditempuh sejauh 73 kilometeran dengan waktu tempuh 2,5 jam.

Sepanjang perjalanan rombongan disuguhkan pemandangan hutan hijau lantaran melewati daerah perbukitan. Secara dimensi ukuran jalannya tergolong minim. Sehingga saat berpapasan dengan mobil lain dari arah berlawanan harus lebih hati-hati agar tidak bersenggolan.

Untuk kondisi jalan rayanya tergolong mulus. Namun saat memasuki area wisata yang dituju masih alami dengan permukaan tanah khas area perhutanan.

 

Dengan curah hujan yang cukup tinggi belakangan ini, membuat di beberapa titik konturnya menjadi lembek dan berlumpur.

Kondisi seperti ini tentunya membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah guna meningkatkan kenyamanan wisatawan yang berkunjung. Akses dan infrastruktur yang memadai tentunya dapat menunjang sektor pariwisata di daerah tersebut.

Meski melewati medan off-road ringan, Daihatsu Terios yang ditumpang peserta Terios 7 Wonders tak mengalami kendala berarti. Hal ini berkat performa mesin sederet fitur yang disematkan untuk menunjang performa SUV 7-seater dengan clearance setinggi 220 mm tersebut.

Daihatsu Terios yang digunakan rombongan menggunakan mesin 2NR-VE DOHC Dual VVT-i berkapasitas 1.500 cc bertransmisi manual lima percepatan yang sanggup melontarkan daya 104 PS dan torsi 136 Nm.

Sesampainya di Desa Naga, rombongan menuju Sungai Gaongo yang menjadi destinasi wisata. Di sini rombongan diterima dengan baik oleh Orvans Lexi Uang, Kepala Desa Naga.

Dirinya mengucapkan rasa terima kasihnya lantaran Sungai Gaongo yang diapit Gunung Ibu dan Gunung Gamkonora menjadi destinasi Terios 7 Wonders.

Di sini peserta menikmati wisata air berupa river tubing, menyusuri aliran Sungai Gaongo menggunakan ban dalam. Air yang jernih dan segar serta pemandangan hutan alami melengkapi keseruan wisata di sini.

"Terima kasih atas kunjungannya. Semoga dengan kedatangan rombongan kesini bisa memberikan dampak positif untuk ke depannya. Kami sementara mempersiapkan terkait pariwisata kami yang belum banyak dikenal, khususnya di provinsi Maluku Utara maupun di kabupaten Halmahera Barat," ucap Orvans Lexi Uang, Kepala Desa Naga, Selasa (16/1/2024).

 

2 dari 3 halaman

Destinasi Berikutnya

Selepas melakoni river tubing, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju Desa Talaga yang berdekatan dengan Gunung Gamkonora.

Di sini rombongan disuguhkan tradisi adat Dodengo yang merupakan teknik dan seni kemampuan dalam seni bela diri asli Gamkonara yang merupakan pertunjukan satu lawan satu.

Menonton langsung atraksi ini sungguh memacu adrenalin. Gerakan-gerakan yang ditampilkan pelakon Dodengo sangat atraktif dengan pukulan-pululan keras yang dilancarkan ke arah kepala lawan dipadu dengan cara bertahan menggunakan tameng kayu yang ikonik.

"Selaku kepala desa saya ucapkan terima kasih kepada tim Sahabat Daihatsu yang sudah berkunjung di Desa Talaga. Potensi Desa Talaga sendiri salah satunya adalah potensi budaya, potensi adat, bahkan potensi pariwisata, saya kira ini suatu momentum besar, atas kedatangan tim Sahabat Daihatsu di salah satu desa di Halmahera Barat ini," ungkap Yusri Ahya, Kepala Desa Talaga, Kecamatan Ibu Selatan, Kabupaten Halmahera Barat.

Usai menikmati atraksi Dodengo, kunjungan rombongan Terios 7 Wonders di Desa Talaga dengan menikmati sunset di pinggir pantai dan ditutup dengan makan bersama warga Desa Talaga yang ramah.

 

3 dari 3 halaman

Menikmati Keindahan Alam Bawah Laut

Setelah itu, rombongan kembali menuju kota Jailolo untuk bermalam dan keesokan harinya peserta kembali menuju wonders selanjutnya di Pulau Babua.

Untuk mencapai Pulau Babua, rombongan tidak menggunakan Daihatsu Terios, melainkan perahu. Perjalanan ditempuh dalam waktu 10 menit.

Bagi pengunjung yang ingin berkunjung ke tempat tersebut akan diminta untuk mengitari pulau untuk menghormati para leluhur yang diyakini para masyarakat Jailolo.

Bisa dikatakan, pulau ini penting bagi budaya warga Jailolo karena secara adat dan turun temurun hingga saat ini masyarakat setempat masih rutin menaruh sesajen di atas perbukitan Babua yang tersusun dari batu-batu hitam berukuran besar.

"Kalau Bali disebut Pulau Dewata, tempat bersemanyamnya para Dewa, maka teluk Jailolo tempat bersemayamnya para Bidadari. Karena di sini, kebanyakan kramat-kramat wanita. Kalau dari catatan sejarah, penguasa pertama di sini adalah perempuam, kemudian ditaklukan oleh kesultanan," kata tokoh masyarakat setempat.

Sesampainya di Pulau Babua, rombongan menikmati keindahan alam bawah laut dengan melakukan snorkeling. Air laut yang jernih dan terumbu karang yang terawat, serta pemandangan gunung yang terlihat dari kejauhan membuat peserta betah berlama-lama menikmatinya.

Video Terkini