Liputan6.com, Jakarta - Hari terakhir Terios 7 Wonders eksplorasi Ternate-Halmahera ditutup dengan mengunjungi dua Wonders, yakni Danau Tolire dan Pantai Jikomalamo di Ternate, Maluku Utara, Kamis (18/1/2024). Menariknya, rombongan juga disuguhkan dengan permainan tradisional Bambu Gila serta diakhiri dengan pelepasan penyu hijau.
Perjalanan menuju Danau Tolire dimulai dari tempat rombongan bermalam yang jaraknya sekira 20 kilometeran. Rute yang dilalui cukup beragam mulai dari daerah kota yang ramai lancar, hingga wilayah perbukitan yang menanjak dan relatif sepi.
Melewati jalur ini bukan lah masalah bagi Daihatsu Terios yang telah dilengkapi fitur terkini seperti Vehicle Stability Control (VSC) yang dapat mencegah over steer dan under steer, Hill Start Assist (HSA) untuk mencegah mobil bergerak mundur saat berada di tanjakan, serta ABS (Anti-Lock Brake System) dan EBD (Electronic Brakeforce Distribution) untuk memaksimalkan performa pengereman agar lebih aman.
Advertisement
Sesampainya di Danau Tolire, kami disuguhkan dengan pemandangan danau yang dikelilingi hutan hijau yang sangat indah. Danau Tolire sendiri terdiri dari dua, yakni Danau Tolire Besar dan Kecil. Kedua danau ini memiliki keunikan dan pesona masing-masing.
Danau Tolire Besar merupakan danau air tawar yang terletak di kawah gunung berapi. Keindahan danau ini ditambah dengan latar belakang Gunung Gamalama yang megah.
Air danau yang tenang menciptakan pantulan indah dari gunung di sekitarnya, memberikan pemandangan yang mempesona. Danau Tolire Besar juga dihiasi oleh hutan tropis yang lebat di sekelilingnya, menciptakan atmosfer alam yang menenangkan.
Sedangkan Danau Tolire Kecil berjarak tak jauh dari Danau Tolire Besar, yakni sekitar satu kilometer. Danau ini juga menawarkan pesona yang menakjubkan. Dikelilingi oleh pepohonan hijau dan vegetasi alami, danau ini menciptakan suasana damai dan asri.
Kedua danau ini juga dihubungkan oleh kanal kecil yang menambah keindahan panoramanya. Kedua Danau ini juga memiliki nilai histori dan budaya, karena dikelilingi oleh legenda dan cerita rakyat lokal yang memberikan kedalaman lebih pada pengalaman berkunjung.
Menurut Supriyanto R Senen, tour guide yang mendampingi rombongan Terios 7 Wonders, Danau ini usianya sudah hampir 1.000 tahun dan dahulu ini merupakan perkampungan yang dihuni oleh banyak masyarakat.
"Cuma ada satu kejadian, dulu pada saat pesta malam tiba-tiba ada satu keluarga yang melakukan inses (hubungan sedarah), antara ayah dan anaknya, kemudian tiba-tiba datanglah malapetaka, terjadi gempa dahsyat hingga akhirnya kampung itu menjadi danau," Supriyanto mengisahkan.
"Anak perempuannya lari ke Tolire kecil dan jadi lah Danau Tolire kecil, sementara ayahnya di sini (Danau Tolire besar). Dan konon katanya, masyarakat-masyarakat di situ menjelma menjadi buaya di sini," bilangnya.
Bermain Air di Wonders Terakhir
Selesai mengeksplor Danau Tolire, rombongan kembali bergerak ke Wonders terakhir, yakni Pantai Jikomalamo. Dari Danau Tolire hanya berjarak 5 kilometer.
Pantai Jikomalamo tak hanya menampilkan pemandangan yang memukau dengan kejernihan air lautnya, tetapi juga menawarkan keindahan terumbu karangnya. Terumbu karang yang memiliki variasi warna dan hidup di bawah permukaan laut menambah daya tarik lebih bagi para pengunjung.
Keragaman hayati laut yang melimpah di sekitar terumbu karang ini menciptakan pengalaman menyelam yang luar biasa, menjadikan Pantai Jikomalamo destinasi yang sempurna bagi para penyelam atau penggemar keindahan bawah laut.
Dengan gabungan keindahan pantai dan kehidupan laut yang melimpah. Tak heran, pantai ini menjadi salah satu tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi dalam menikmati keutuhan pesona alam di Maluku Utara.
Tak ingin melewati keindahan bawah laut dan kesegaran airnya, rombongan pun terjun untuk melakukan snorkeling dan berenang. Sungguh nikmat rasanya.
Selesai bermain air, rombongan menuju Pantai Tobololo. Di sini, rombongan disuguhkan atraksi Bambu Gila. Suasana semakin riuh karena anak-anak serta warga sekitar ikut serta dalam permainan yang berbau mistis tersebut.
Di lokasi ini, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) juga melakukan donasi kepada Konservasi Penyu Ori Ma Falas sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR).
Slamet, Ketua Konservasi Penyu Ori Ma Fala menuturkan, Konservasi Penyu Ori Ma Falas memiliki dua tipe penyu, yakni hijau dan penyu sisik.
Â
"Jadi setiap tahun penelurannya sepanjang pantai ini, sepanjang pantai penyu itu bertelur, jadi di sini penyunya itu dibuahi di bulan Februari sampai kelahirannya di bulan Juni," ujarnya.
"Penyu Hijau lebih senang bertelur di pasir, sementara penyu sisik lebih memilih bebatuan atau karang. Dan telurnya lebih banyak penyu sisik ketimbang penyu hijau," tambah Slamet.
Dan pelepasan tukik penyu hijau pun menjadi penutup rangkaian acara Terios 7 Wonders eksplorasi Ternate-Halmahera pada 14-18 Januari 2024.
Advertisement