Sukses

Gibran Sebut Tesla Masih Pakai Nikel untuk Baterai Mobil Listriknya, Benarkah?

Gibran menyinggung terkait LFP yang sering digaungkan oleh salah satu tim sukses (timses) pasangan nomor urut 1, Anies-Muhaimin yaitu Thomas Lembong, yang bahkan disebut anti nikel

Liputan6.com, Jakarta - Dalam debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang dilangsungkan Minggu (21/1/2024) malam, terdapat pokok bahasan yang bahkan membuat Cawapres Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka dan Cawapres Nomor Urut 1, Muhaimin Iskandar saling serang. Pokok bahasan tersebut adalah mengenai LFP alias lithium ferrophosphate.

Awalnya, Gibran menyinggung terkait LFP yang sering digaungkan oleh salah satu tim sukses (timses) pasangan nomor urut 1, Anies-Muhaimin yaitu Thomas Lembong, yang bahkan disebut anti nikel. Dan nikel sendiri merupakan material yang banyak dimiliki oleh Indonesia sebagai alternatif penggunaan LFP.

Menanggapi hal tersebut, Muhaimin mengatakan, sesi tanya jawab debat cawapres bukan seperti main tebak-tebakan.

"Tenang pak Gibran, semuanya ada etikanya, termasuk kita diskusi di sini bukan tebak-tebakan definisi, tebak-tebakan singkatan. Kita levelnya adalah Policy dan kebijakan," ujarnya.

"Prinsipnya sederhana, semua kembali kepada etika. Etika itu adalah etika lingkungan, apapun yang jadi kebijakan kita menyangkut produksi, pengambilan tambang sumber daya alam, juga apapun yang kita gunakan seluruh potensi bangsa ini, rujukannya adalah etika lingkungan," beber Cak Imin.

Kemudian, merespon jawaban Muhaimin, Gibran mengatakan agak aneh, jika timses pasangan nomor urut 1 yang sering menggunakan istilah LFP, tapi Cawapres-nya sendiri tidak paham terkait LFP tersebut.

"Ini agak aneh ya, yang sering ngomongin LFP timsesnya, tapi cawapresnya enggak paham LFP itu apa. Kan aneh," imbuhnya.

2 dari 2 halaman

Tesla pakai nikel?

Adapun secara prinsip, LFP atau litium besi fosfat merupakan jenis baterai lithium ion sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik pengganti nikel.

Ketimbang LFP, Gibran menilai nikel masih jadi komoditas utama bahan baku kendaraan listrik yang dicari pabrikan besar semisal Tesla.

"Sering bicara Lithium Ferrophosphate, Tesla enggak pakai nikel, ini kan kebohongan publik. Tesla pakai nikel pak, dan sekarang Indonesia adalah negara yang punya cadangan nikel terbesar sedunia," ucapnya.

Lalu, benarkah Tesla menggunakan baterai yang masih menggunakan nikel?

Berdasarkan laman resmi Tesla, pabrikan asal Amerika Serikat tersebut memang masih menggunakan nikel sebagai bahan baku pembuatan baterainya.

Namun, dikutip dari Electrek, pada 2021 Elon Musk, sebagai pendiri Tesla telah mengungkapkan kekhawatiran terkait ketersedian nikel dalam jangka panjang sehingga Tesla mulai beralih menggunakan LFP sebagai material baterai pada masa depan.

Baterai LFP sendiri, memang lebih murah dan bebas kobalt, sehingga akan lebih menarik jika digunakan oleh beberapa model Tesla yang memiliki harga yang lebih terjangkau.

Namun, kepadatan energi dan daya LFP sendiri memang lebih rendah. Namun, Elon Musk sendiri percaya teknolo LFP telah berkembang pesat, dan layak digunakan untuk model Tesla.

Bahkan, Gigafactory Tesla di Shanghai, sudah memproduksi Model 3 Standar Range Plus dengan LFP sejak Oktober 2020, bahkan menjadi basis model tersebut di Eropa dan negara lain.