Sukses

Rahasia di Balik Elegannya Desain Mobil Listrik BYD

Pabrikan asal Tiongkok, BYD (Build Your Dreams) menjajaki industri otomotif nasional dengan tiga model, yaitu hatchback kompak BYD Dolphin, SUV crossover BYD Atto 3, dan premium sporty sedan BYD Seal.

Liputan6.com, Jakarta - Pabrikan asal Tiongkok, BYD (Build Your Dreams) menjajaki industri otomotif nasional dengan tiga model, yaitu hatchback kompak BYD Dolphin, SUV crossover BYD Atto 3, dan premium sporty sedan BYD Seal.

Ketiganya memiliki desain cukup elegan dan kental dengan nuansa Eropa. Ternyata, rahasia di balik ciamiknya desain mobil listrik BYD adalah desainer yang berpengalaman. Rupanya, BYD menggaet desainer kawakan Eropa.

Ya, desainer mobil menjadi kunci utama dalam mewujudkan fasad, bentuk, dan struktur sebuah mobil. Terlebih lagi desain eksterior yang menjadi daya tarik bagi konsumen.

"Kami punya chief desainer itu namanya Wolfgang Egger yang sebelumnya berperan sebagai Chief Designer Audi. Untuk interior, kita punya Michele Jauch-Paganetti yang juga berasal dari pabrikan ternama Eropa (Mercedes-Benz), dan rangkanya juga asal Eropa,” terang Luther T. Panjaitan selaku Head of Marketing & Communication PT BYD Motor Indonesia di sela-sela sesi test drive BYD Atto 3.

Wolfgang Egger merupakan pria asal Oberstdorf, Jerman yang berkiprah sebagai desainer mobil sejak 1989 di Alfa Romeo dan menjadi Chief Designer di tahun 1993.

Kemudian, ia bermigrasi ke SEAT asal Spanyol sebagai Chief Designer. Beberapa hasil desain Egger di Alfa Romeo meliputi Alfa Romeo 156, Alfa Romeo 166, Alfa Romeo 147, dan Alfa Romeo 8C Competizione.

 

2 dari 2 halaman

Rekam Jejak

Sebelum menjadi desainer BYD di tahun 2017, Egger berperan sebagai Head of Audi Group Design khususnya untuk Audi dan Lamborghini sejak 2007 hingga 2013.

Luther juga mengatakan bahwa BYD melakukan riset bekerjasama dengan Daimler, nama pabrikan besar asal Jerman yang kini jadi Mercedes-Benz.

“Join research dengan Daimler rasanya juga jadi satu kontribusi yang baik dari sisi pengembangan risetnya BYD sampai saat ini.” tutup Luther.

Sumber: Otosia.com