Liputan6.com, Jakarta - Toyota tengah tersandung berbagai skandal di industri otomotif, baik yang menyangkut merek sendiri maupun anak perusahaan di bawahnya, seperti Daihatsu. Terbaru, raksasa otomotif asal Jepang ini mengalami masalah sertifikasi untuk mesin dieselnya, yang juga melibatkan model yang diproduksi di Tanah Air.
Menanggapi masalah tersebut, Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Tyota Astra Motor (TAM), sebagai agen pemegang merek (APM) Toyota di Indonesia memberikan klarifikasi jika masalah tersebut hanyalah kesalahan prosedur semata.
Pria ramah ini memastikan, jika setiap produk yang dibuat di dalam negeri tidak ada masalah dan aman digunakan.
Advertisement
Selain itu, Anton juga menegaskan terkait status Toyota Industries Corporation (TICO) yang sejatinya bukan menjadi bagian dari Toyota Motor Corporation (TMC). Perusahaan ini, hanyalah suplier mesin diesel, yang memang digunakan oleh Toyota.
"Beberapa pemberitaan salah tangkap, mengatakan ini termasuk dalam TMC. (TICO) Ini penyuplai. Jadi, Toyota meng-outsourcing beberapa pengembangan dan persiapan, termasuk persiapan homologasi atau sertifikasi kepada perusahaan ini. Salah satunya, adalah mesin diesel," ujar Anton, saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (2/2/2024).
Anton melanjutkan, untuk sertifikasi, homologasi, safety dan juga kualitas dari produk yang diproduksi di Indonesia tidak ada masalah. Jadi, konsumen memang tidak perlu khawatir, untuk menggunakan model yang menggunakan mesin diesel tersebut.
"Produksi di TMMIN tetap berjalan, penjualan juga tetap berjalan, delivery juga jalan. Jadi, tidak ada yang dihentikan karena memang tidak ada hubungan dengan TICO tadi," tegas Anton.
Masalah Internal TICO
Sementara itu, Anton mengatakan, justru yang terjadi adalah prosedur operasional standar di dalam internal TICO yang mengkin berjalan kurang tepat.
Bahkan, ketika ia melihat datanya terkait grafik atau kurva torsi mesin dieselnya, memang tidak ada yang salah.
"Jadi angkanya masih dalam toleransi. jadi, ini lebih banyak permasalahan ke prosedur operasional standar di TICO sendiri," tukas Anton.
Advertisement