Sukses

Investasi Besar di Indonesia, VinFast Masih Rugi Rp 8,6 Triliun

VinFast telah resmi masuk ke pasar Indonesia, dengan proses perkenalannya dilakukan di gelaran IIMS 2024

Liputan6.com, Jakarta - VinFast telah resmi masuk ke pasar Indonesia, dengan proses perkenalannya dilakukan di gelaran IIMS 2024. Tidak hanya berjualan, merek asal Vietnam ini juga berencana untuk berinvestasi di Tanah Air, dengan bakal mendirikan pabrik perakitan.

Meskipun banyak melebarkan sayap dengan masuk ke pasar-pasar negara di dunia, dalam laporan bisnisnya untuk kuartal keempat 2023, dengan pendapatan sebesar US$ 437 juta, ternyata VinFast masih mengalami kerugian sebesar VND 4,2 triliun.

Pendapatan VinFast pada akhir tahun lalu sendiri meningkat 133 persen, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Disitat dari VietnamNet, Selasa (5/3/2024), ketika 2023 berakhir, VinFast mengalami kerugian konsolidasi sebesar USD 552 juta atau setara dengan Rp 8,6 triliun dan penjualan USD 1,2 miliar, yang merupakan 1,9 kali lipat dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, pada 2023, perusahaan ini menyediakan 34.855 mobil listrik, yang mewakili peningkatan 48 persen dari tahun sebelumnya. Selain itu, perusahaan ini juga menjual 72.468 sepeda motor listrik.

Sebagai hasilnya, VinFast mengalami penurunan kerugian, dan peningkatan margin keuntungan dapat dikaitkan dengan optimalisasi manajemen biayanya.

Laporan yang dihasilkan VinFast mencakup ambisi ambisius untuk menghadirkan seratus ribu mobil listrik pada 2024.

Pada akhir tahun ini, VinFast bermaksud untuk membangun total 400 titik penjualan di seluruh dunia, di samping 130 titik penjualan di Amerika Utara.

2 dari 2 halaman

Tembus Pasar India dan Indonesia

Untuk memperluas kehadirannya di pasar, VinFast semakin kuat. VinFast berniat untuk menembus pasar Indonesia dan India.  Optimalisasi biaya produksi dan material, serta investasi modal (juga dikenal sebagai Capex), biasanya dianggap sebagai solusi yang signifikan untuk memperluas pasar.

Pimpinan VinFast, Le Thi Thu Thuy, menyatakan bahwa produsen mobil listrik ini telah mencapai sejumlah pencapaian penting, termasuk pencatatan perusahaan di bursa saham Nasdaq, pengenalan sejumlah besar produk baru, dan pertumbuhan jaringan distribusi.

Namun demikian, perusahaan yang dimiliki oleh Pham Nhat Vuong, seorang miliarder ini juga mengalami kesulitan dalam proses memobilisasi dana di sektor keuangan Amerika Serikat, yang sedang mengalami aliran modal investasi yang berhati-hati.

Video Terkini